Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Orangtua Harus Belajar Sepanjang Hayat

13 November 2019   23:23 Diperbarui: 15 November 2019   05:01 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: @kulturtava

Saya memiliki seorang adik laki-laki yang sangat saya sayangi, karena bagi saya hanya dia di rumah yang enak di ajak bercanda, ngobrol, bertukar pikiran, bahkan saya sering memberi motivasi dia untuk tidak pernah berhenti berkarya.

Meski secara akademik adik saya ini kurang, tetapi dia seorang yang kreatif dan mandiri. 

Diusianya yang baru 16 tahun, dia pernah menjadi tukang ojek, dan sekarang sedang menekuni bidang animasi, membuat design, dan fotografer. Saya tahu adik saya menyukai bidang animasi sejak masih SD. 

Dia suka sekali menggambar. Dia pernah mencoba menggambar di laptopku menggunakan paint. Lalu memintaku untuk dicetak. Dengan senang hati aku mencetak sticker yang dibuat adikku itu. 

Betapa bahagianya dia saat itu. Tetapi ayahku malah marah-marah katanya membuang-buang uang, bahkan dengan teganya dia mengatakan karya adikku jelek.

Betapa terlukanya hati adikku saat itu, dan ayahku hanya menyuruh adikku untuk belajar supaya nilainya tidak hancur. Ayah, engkau tidak tahu bahwa sikapmu yang demikian akan melahirkan kebencian yang mendalam di hati seorang anak.

Ayah, seorang yang kaku dan pemarah. Begitulah diingatanku. Meski aku tau beliau sangat menyayangi anak-anaknya, sehingga berharap anaknya selalu bisa menjadi yang terbaik. Supaya bisa dibanggakan. 

Tentu ini harapan seluruh ayah di dunia. Berbeda dengan ayah, ibu meski cerewet tetapi ia kadang lebih berperasaan. Lebih bisa ikhlas. Demikianlah ibuku yang tidak ingin terlalu banyak aku ceritakan.

Lalu jika bercerita tentang ayah, ada kejadian yang belum lama ini menimpaku. Satu minggu yang lalu aku harus operasi gigi bungsu karena gigiku tumbuh miring.

Tadinya aku malas mengabari orang rumah, hanya kakakku yang di Jakarta yang aku beri tahu kalau aku akan operasi. Tetapi sayangnya diluar harapanku. 

Sebelum operasi harus ada tanda tangan orang tua. Maka akupun menelpon ayah. Ayah sudah tahu kalau gigiku sakit karena aku pernah cerita. Dan ayah menyuruh aku membiarkan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun