Lagi-lagi mungkin hanya aku yang merasakan, tatapan yang berkali-kali itu, ternyata kosong, tak bermakna, tak berarti.
Aku diam, kamu diam, tapi diamku dan diammu tak sama.
Diammu ternyata benar-benar mengatakan, tak ada rasa, tak peduli.
Aku diam karena aku ada rasa, aku diam karena menunggu waktu, aku diam karena aku takut dengan kenyataan.
Dan sekarang aku tau, memang tak sama.
Mungkin, lagi-lagi aku lelah, semua kepalsuanmu atau memang aku yang memaksamu untuk menjadi palsu.
Kini aku masih diam, tapi membuang rasa itu, acuh dan tak peduli.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!