Mohon tunggu...
Lipur_Sarie
Lipur_Sarie Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga yang mencintai alam

Indonesia adalah potongan surga yang dikirimkan Sang Pencipta untuk rakyatnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenalkan Arsip pada Anak Sejak Dini

30 Januari 2023   13:58 Diperbarui: 30 Januari 2023   19:35 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media yang diterima oleh suatu lembaga atau organisasi yang disimpan secara sistematis agar ketika dibutuhkan sewaktu-waktu mudah ditemukan kembali. 

Dari organisasi terbesar sampai organisasi terkecil, yaitu keluarga. Ketika kita berbicara tentang arsip, maka kita berbicara tentang masa lalu atau peristiwa yang sudah terjadi. 

Setiap manusia dari lahir sampai meninggal tidak bisa lepas dari arsip. Artinya, arsip mempunyai peran yang penting dalam keberlangsungan sebuah organisasi dan perjalanan hidup seorang manusia.

Bertolak dari hal tersebut, maka tidak ada salahnya jika memperkenalkan arsip kepada anak sejak dini. Sejak dini disini bukan berarti anak berusia 5 tahun (usia anak TK). Tapi ketika anak berusia minimal 11-12 tahun. Mereka sudah lebih komunikatif dan memahami apa yang kita sampaikan. Untuk langkah awal, kita selaku orang tua bisa mengajak anak saat membeli dokumen keeper. 

Untuk warna, bentuk dan model serahkan anak untuk menentukan pilihannya. Hal tersebut membuat anak merasa menjadi bagian penting dan merasa senang karena ide dan pilihannya diperhitungkan. Setelah sampai di rumah, kita kembali mengajak anak untuk mengumpulkan semua arsip pribadinya. 

Mulai dari akte kelahiran, fotocopy rapor tiap semester, ijazah sampai sertifikat atau piagam penghargaan jika punya. Langkah selanjutnya adalah menata arsip-arsip tersebut berdasar kronologis waktunya. Diawali dari akta kelahiran, fotocopy rapor dan ijazah. Untuk sertifikat atau piagam penghargaan kita buat klasifikasi tersendiri.

Jika semua sudah urut sesuai tahun, maka saatnya arsip-arsip penting tersebut masuk dalam dokumen keeper. Kelompok akta kelahiran masuk dalam dokumen keeper A dan sertifikat/piagam penghargaan masuk dalam dokumen keeper B. Jangan lupa, libatkan anak dalam setiap prosesnya. 

Ketika semua arsip sudah masuk ke dalam dokumen keeper secara urut, kita beritahu ke anak, jika suatu saat membutuhkan arsip tersebut misalnya saat akan melamar pekerjaan maka kita akan mudah menemukannya dan jika sudah selesai kita kembalikan sesuai urutan semula. Dari arsip kita mengetahui jati diri kita. Karena arsip bertutur pada tiap peristiwa secara autentik yang melahirkan runtutan sejarah kehidupan.

Mengapa arsip-arsip tersebut perlu dimasukkan dalam dokumen keeper? 

1. Supaya lebih mudah dalam penemuan kembali

2. Supaya lebih awet dan tidak cepat rusak. Karena menyimpan arsip dalam dokumen keeper membuat arsip tidak lengket

3. Lebih rapi

Untuk menghindari bau apek dan hama atau biota yang ada dalam arsip, kita perlu melakukan pemeliharaan. Yaitu dengan memberi kapur barus atau kamper secara berkala. Misal dua bulan sekali. Dan usahakan tempat penyimpanan arsip selalu kering dan tidak lembab.

Dari arsip kita belajar masa lalu untuk bisa sampai pada masa kini dan menuju masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun