Mohon tunggu...
Sarianto Togatorop
Sarianto Togatorop Mohon Tunggu... Guru - Pengajar yang menyukai kebebasan

Seseorang yang tak tahu kalau dia ada

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sulitnya Menemukan Buah Teratai Saat Ini

6 Juli 2020   21:29 Diperbarui: 6 Juli 2020   21:27 3109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah Teratai (sumber: pixabay.com)

Jika ditanya buah apa yang saat ini sulit saya temukan, maka buah teratai akan menjadi nama buah di daftar teratas. Buah unik dengan banyak mata ini sudah jarang di temukan, bahkan sepertinya sudah hampir tidak mungkin di temukan di daerah saya.

Dulu, saat saya masih anak-anak, kami pernah mencari buah teratai hingga jauh ke persawahan yang sudah tidak ditananmi. Jaraknya sangat jauh, namun namanya anak-anak di kampung, itu adalah sebuah tantangan.

Teratai biasanya hidup di daerah yang selalu tergenang air. Daerah persawahan yang sering tergenang air biasanya sering ditumbuhi teratai. Apalagi jika persawahan yang dibiarkan terbengkalai sehingga tanaman teratai tumbuh bebas karena tidak dibersihakan.

Bagi petani, tanaman ini memang menjadi hama jika tumbuh di lahan persawahan. Oleh karena itu, jika tumbuh di sawah biasanya akan dimusnahkan. Masa jeda tanam padi biasanya menjadi kesempatan bagi teratai untuk tumbuh di sawah yang selalu tergenang air.

Namun sekarang tanaman ini sudah sulit untuk di temukan. Teratai saat ini mungkin hanya ditemukan di kolam-kolam taman, di tepian danau atau di daerah lain yang tergenang air. Berubahnya lahan pertanian menjadi lahan perkebunan sawit menjadi salah satu penyebab punahnya tanaman ini.

Masih lekat dalam ingatan saya, dulu kami ramai-ramai mencari buah teratai. Setiap anak membawa sendiri karungnya, dengan menggunakan kaos lengan panjang dan celana panjang untuk menghindari tangan dan kaki terkenan tanaman berduri di sekitar tanaman teratai.

Setelah terkumpul maka untuk menghindari kelelahan mengangkut teratai yang jumlahnya banyak, maka kami memilih mengapungkannya di sungai yang arusnya mengalir menuju perkampungan. 

Jadi kami sambil berenang akan mengikut arus sungai untuk pulang. Saat sampai di kampung, teratai yang didapat pun dibagi-bagi. Sungguh menyenangkan.

Nelumbo nucifera

Tanaman Teratai (Sumber: pixabay.com)
Tanaman Teratai (Sumber: pixabay.com)
Buah teratai berasal dari tanaman teratai dengan nama ilmiah Nelumbo nucifera dari keluarga Nymphaea. Tanaman ini unik karena tumbuh di permukaan air, dengan akar memanjang hingga ke tanah dan daunnya mengapung di permukaan air. Keunikan lain, daun teratai ini punya lapisan yang menyebabkan daun tidak basah jika terkena air.

Tanaman ini hanya dapat tumbuh di tempat berair dangkal yang memungkinkan akar tanaman dapat menyentuh tanah walau daunnya berada di permukaan air. Sebuah bunga akan tumbuh tinggi dengan batang bunga yang tumbuh menjulang. Warna bunga teratai sangat cantik, biasanya berwarna putih, merah muda atau kuning.

Setelah bunga dibuahi, kelopak bunga lama-lama akan berguguran seiring tumbuhnya buah teratai. Buah teratai berwarna hijau berbentuk setengah bola dengan biji yang muncul di di bagian atas buah yang rata. Biji buah teratai menyerupai mata yang bermunculan di permukaan buah.

Nama lain buah teratai adalah buah palilak, atau beberapa daerah menyebutnya dengan istilah buah banyak mata. Buah teratai ini rasanya manis dan saat muda, akan menjadi semakin keras dan pahit saat mulai tua. Warnanya pun akan mulai kecoklatan hingga menjadi hitam.

Manfaat

Buah Teratai yang sudah tua (sumber: flickr.com)
Buah Teratai yang sudah tua (sumber: flickr.com)
Siapa yang sangka, buah yang dianggap tidak bermanfaat ini justru punya banyak kandungan bermanfaat bagi tubuh. Setiap 100 gr buah teratai megandung 88 kilokalori, 367 mg Kalium, 44 mg Kalsium, 56 mg magnesium, 17 gr karbohidrat serta kandungan nutrisi lainnya.

Beberapa manfaat buah teratai yang diketahui antara lain:

  • Meringankan penyakit diabetes. Biji teratai mengandung kalori yang rendah, seratnya dapat berperan mengurangi kadar gula. Bagi penderita diabetes, dianjurkan untuk mengkonsumsi teratai tiga kali seminggu.
  • Mengatasi kesulitan tidur. Bagi yang sulit tidur, mengkonsumsi buah teratai dapat membantu mengatasi kesulitan tidur di malam hari.
  • Mengatasi diare. Dulu orang tua melarang makan teratai banyak-banyak, mungkin takut anaknya sakit perut. Namun faktanya mengkonsumsi buah teratai dapat mengatasi diare, mual dan gangguan pencernaan lainnya.
  • Menghambat pendarahan pada gusi. Biji teratai ternyata juga dapat menghambat pendarahan pada gusi.
  • Mencegah penuaan dini. Biji teratai mengandung enzim antipenuan L-isoaspartyl methyltransferase yang berperan memperbaiki protein yang rusak di dalam tubuh. Saat ini banyak perusahaan kosmetik melirik manfaat teratai untuk produk kosmetik.

Tempat bertelur

Selain manfaat di atas, daun teratai juga dimanfaatkan oleh sejenis burung untuk bertelur. Burung Jakana Afrika membangun sarang di atas daun teratai. Burung yang hobi berdiri di atas daun teratai ini meletakkan telurnya di atas daun teratai.

Daun teratai mampu menahan telur dan burung Jakana Afrika tidak tenggelam. Hal inilah yang dimanfaatkan burung ini sehingga memanfaatkan daun teratai sebagai tempat mengerami telurnya.

Ada satu folosofi bunga teratai yang sangat saya sukai, bunyinya "Sekalipun tumbuh di tempat kotor, teratai tetap bersih dan indah." Satu hal yang menjadi motivasi bagi kehidupan, bagai mana pun kotornya prilaku masyarakat tempat tinggal, bekerja kita tak boleh tercemar.

Walau hidup di air berlumpur, teratai tetap menghasilkan bunga yang indah. Walau pun kita hidup di lingkungan yang kurang baik, namun kebaikan kita harus membawa keindahan. Jadi rindu mencari teratai (ST).

#Teratai, Djb July

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun