Mohon tunggu...
Sarianto Togatorop
Sarianto Togatorop Mohon Tunggu... Guru - Pengajar yang menyukai kebebasan

Seseorang yang tak tahu kalau dia ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal "Toxic Parenting" dan Selusin Tandanya

1 Juli 2020   21:16 Diperbarui: 1 Juli 2020   21:20 4316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak yang menjadi korban toxic parenting (sumber: schoolofparenting.id)

#8 Mengutamakan perasaan orangtua

Menjaga perasaan orangtua tentu baik. Namun bersikap egois dengan mengutamakan perasaan orangtua dan mengesampingkan perasaan anak adalah keliru. Orangtua juga harus memperhatikan perasaan anak, apakah mereka nyaman dengan sesuatu yang nyaman bagi orangtua.

Misalnya dalam hal berpakaian. Anak tak harus mengikuti selera berpakaian orangtua. Atau memilih tempat liburan, orangtua tak harus memaksakan tempat liburan yang merupakan surga bagi orangtua namun bisa menjadi neraka bagi anak.

Berapa banyak orangtua yang masih mengendalikan cita-cita anaknya? Atau masih menentukan anaknya akan sekolah di mana, jurusan apa dan akan menikah dengan siapa? Sudah kuno kan?

Anak perlu dilibatkan dalam mengambul keputusan. Pilihan anak perlu dipertimbangkan. Saran anak perlu didengarkan. Jika rasanya orangtua kurang setuju dengan pendapat anak, sampaikan sisi baik dan buruknya pilihan mereka agar mereka tidak merasa dipaksa.

#9 Mengendalikan dengan uang

Masih ada yang ingat ketika dulu sering dihukum tidak diberi uang jajan? Hal ini memang sepele namun dapat menanamkan bahwa "money is power". Anak akan belajar bahwa untuk mengendalikan seseorang adalah dengan menggunakan uang. Anak akan terobsesi dengan uang. Sebaliknya hati-hati juga jika menggunakan uang sebagai bentuk reward bagi anak. Hal ini pun dapat menimbulkan dampak yang sama.

Perlu bijak dalam mengendalikan sikap anak. Anak cenderung memberontak kepada berbagai bentuk larangan. Orangtua perlu menunjukkan teladan menghargai aturan yang ada, untuk mendidik anak menghargai aturan. Anak harus dapat melihat bahwa bukan hanya anak yang menerima peraturan, orangtua juga. Dan semua harus mematuhinya.

#10 Memilih Diam

Hubungan yang tidak baik biasanya ditandai dengan minimnya komunikasi. Anak dan orangtua pun mengalami pasang surut hubungan. Terkadang konflik pecah dan hubungan merenggang. Sebagai orangtua hendaknya tidak memilih sikap diam.

Yang sering terjadi adalah antara ibu dan anak yang berkonflik dan berakibat saling diam. Anak-anak akan meniru dan menganggap bahwa cara yang baik dalam mengatasi konflik adalah dengan diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun