Mohon tunggu...
Maya Puspitasari
Maya Puspitasari Mohon Tunggu... Guru - SMPN 3 Pante Bidari

Seorang guru penggerak yang terus tergerak, bergerak, dan menggerakkan demi mencerdaskan anak bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karakter Guru Gen Z

29 Januari 2023   12:04 Diperbarui: 29 Januari 2023   12:29 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fun English Learning (Sumber: Maya Puspitasari)

KARAKTER GURU GEN Z

Peserta didik yang lahir pada rentang tahun 1996-2010 disebut generasi Z. Konon katanya gen Z adalah anak-anak yang lahir di zaman serba digital. Di mana sentuhan digital hadir tidak hanya dalam dunia pendidikan tetapi juga di berbagai aspek kehidupan, seperti segi ekonomi dengan wara wirinya e market atau marketplace, pembayaran pun via digital melalui aplikasi e money, e wallet, ovo, GOpay dan sebagainya. Kemudian segi sosial juga tak ayal bahwa gen Z kerap berselancar di dunia maya, via akun media sosialnya, seperti facebook, instagram, twiter, path, line, whatsapp, dll.

Dalam dunia pendidikan penggunaan digital tidak hanya dalam mempersiapkan bahan tayang, buku-buku referensi pun sekarang serba e book, e journal, dll. Hadirnya kelas digital melalui google classroom, perpus digital, lab maya, bahkan hingga pertemuan seminar dan diklat juga dilakukan secara tatap maya via webex, zoom meeting, google meet, dan lainnya. Sungguh budaya digital sangat melekat di era gen Z ini, di samping karena pengaruh wabah covid-19 juga sebagai kebutuhan dasar saat ini. Namun, akan sangat ironis kesannya apabila kecanggihan zaman digital berbanding terbalik dengan daya belajar gen Z yang merosot. Lazimnya, minat belajar yang menurun berimbas pada perubahan karakter gen Z dalam pergaulan. Oleh karena itu, guru harus bisa mempersiapkan dirinya dalam menghadapi tingkah polah peserta didik gen Z ini.

Apa saja persiapannya? Seyogyanya guru memposisikan diri sebagai guru generasi Z juga agar berimbang dengan peserta didiknya. Karakter yang mesti dimiliki oleh guru gen Z yang pertama adalah fashionable dalam merancang pembelajaran terintegrasi dengan digital, menggunakan aplikasi-aplikasi terbaru untuk menstimulus minat belajar peserta didik. Menguasai informasi up to date, dengan masuk ke dunia gen Z, yang pada umumnya menggandrungi K-Pop dan drama Korea, minimal bisa menyapa dengan bahasa Korea, paham soal Korean food serta mengerti juga tentang Korean style. Hal tersebut sangat penting karena dapat menarik perhatian gen Z untuk kemudian diarahkan ke ranah pembelajaran yang kontekstual.

Bekal berikutnya adalah fair and care bersikap adil dalam memberi perhatian secara menyeluruh ke semua peserta didik tanpa membeda-bedakan. Royal dalam memberi apresiasi sekecil apapun usaha kebaikan yang dilakukan. Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah jangan pernah membawa masalah pribadi ke dalam kelas. Apapun kondisi permasalahan yang sedang dihadapi, guru harus menunjukkan sikap profesionalitasnya dengan tetap tampil anggun dan prima. Merajut kisah dengan memposisikan diri layaknya guru yang sangat dirindukan oleh peserta didik sehingga menjadi kenangan sampai kapan pun. Oleh karena itu, guru harus memiliki karakter memorable, setiap pertemuan meninggalkan kesan bermakna, bukan sekedar rutinitas untuk melepas beban kerja.

Kemudian membangun bonding dengan peserta didik untuk menaklukkan hati mereka, bilamana mendapat peserta didik yang melakukan pelanggaran, guru memanggilnya secara personal untuk menggali informasi dan menyelesaikan permasalahan bersama, dengan perasaan nyaman dan tenang. Hal ini menunjukkan sikap responsible seorang guru dalam mengemban tugas mulianya. Lalu, tatkala gen Z mengalami kesulitan dalam memahami materi ajar, sedangkan guru telah berusaha dengan berbagai cara, maka ikhlaskan. Tetap menjadi motivator handal bagi mereka yang selalu memfasilitasi pembelajaran menyenangkan sesuai kodrat alam dan zamannya.

Demikian sekelumit harapan dan usaha yang dapat dilakukan dalam menyajikan pembelajaran bersama peserta didik generasi Z. Setiap generasi ada masanya, dan setiap masa ada generasinya. Tergantung bagaimana sikap guru sebagai pendidik meramu dan menjamu bahan ajar sesuai kreatifitas dan intensitas masing-masing. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun