Mohon tunggu...
Sari Agustia
Sari Agustia Mohon Tunggu... Penulis - IRT, Penulis lepas

Tia, pangillan akrabnya, menekuni menulis sejak tahun 2013 sampai sekarang. Sebuah karyanya, novel Love Fate, terbit di Elex Media Komputindo pada tahun 2014. Saat ini aktif menulis bersama beberapa komunitas dan Indscript Creative

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Promosi yang Mengedukasi Lewat Tulisan

6 September 2021   17:32 Diperbarui: 6 September 2021   17:31 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi yang kemudian membawa ke dunia literasi (dok. pribadi)

Saya baru sadar sekarang kalau ternyata sudah terkena promosi lewat literasi sejak dini jauh sebelum saya menekuni menulis.

Kita lihat dulu yuk, apakah makna literasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Salah satunya adalah kemampuan membaca dan menulis. Maka tak aneh, jika kemudian setiap saya mendengar kata literasi maka akan erat hubungannya dengan buku dan dunia tulis menulis. 

Sebelum ke promosi lewat literasi, saya mau cerita dulu soal kegemaran saya saat SD. Saya masih menyimpan satu bundel buku kumpulan klipingan potongan cerita yang saya susun. Materi klipingannya saya peroleh dari buklet salah satu merek susu terkenal pada tahun 80-an. 

Booklet tersebut berisi puisi, teka-teki lucu, percakapan, dan cerita pendek yang kebanyakan temanya anak dan humor. Kalau ada cerita dan teka-teki yang saya suka, saya gunting dan tempel di buku tulis biasa yang ada di rumah. Untungnya, ada dua buklet, satu milik saya dan yang satu milik adik. Jadi kalau ada bagian depan belakang yang menarik bisa saya ambil dari keduanya. Adik saya juga masih kecil kala itu dan cukup hanya membaca saja.

Lebih keren lagi kalau sedang edisi spesial. Bukletnya bisa sangat tebal dan isinya banyak. Kalau sudah begitu saya senang sekali dan pasti mengabadikan isinya. Tanpa terasa buku demi buku penuh. Saya senang sekali kalau berganti buku. Sampai sekarang buku yang masih ada bersama saya ada empat jilid. Dan lucunya, setiap jilid saya rekatkan dengan isolasi tebal warna hitam. Secara estetika sih, minus banget!

Sebenarnya, sejak dulu itu saya penasaran dari mana asal tulisan yang saya dapat. Bagaimana bisa sebuah buklet semacam itu dibuat? Darimana idenya? Dan masih banyak lagi pertanyaan dalam kepala saya. Namun, keterbatasan daya kritis membuat saya tidak bertanya lebih jauh juga. Waktu itu, orang tua pun belum ada pengalaman dan motivasi ketika melihat hobi saya ini. 

Mungkin di pikiran mereka hanya hobi biasa yang juga pun bukan spesial. Namun, dipikir-pikir sekarang, jika sudah punya akses informasi bagaimana membuat kreasi semacam itu, tentu berbeda jalan hidup saya sekarang. Jangankan hanya menulis konten buklet, mungkin sudah bisa saya jadi penulis terkenal se-Indonesia.

Mungkin dalam hati cita-cita itu masih ada, terpatri di alam bawah sadar kemudian mengerakkan hati untuk belajar menulis online pada tahu 2013 lalu. Dari sana, kemudian terbuka peluang-peluang lain yang mengarah kepada pemberdayaan diri dan mengajak perempuan lain pun untuk bisa berkarya lewat tulisan sampai sekarang. Dengan pencapaian saat ini saya bahagia dan lega karena orang-orang terdekat sangat mendukung dan menyemangati. 

Sejak dulu iklan halus dengan menggunakan literasi sudah ada (dok. pribadi)
Sejak dulu iklan halus dengan menggunakan literasi sudah ada (dok. pribadi)

Dipikir sekarang, buklet klipingan saya itu mengandung iklan di dalamnya. Demi brosur berkala itulah yang jadi salah satu alasan saya masih minum susunya kala itu. Saya takut kalau tak lagi minum susu, bukletnya tak datang lagi. Akhirnya suatu masa, saat kami pindah tugas ke Kalimantan tak ada lagi buklet yang datang. Sepertinya tak ada update alamat terbaru kami lagi setelah pindah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun