Semua tampak kosong, tak ada lagi kegaduhan, apalagi riuh tawa membahana seperti waktu itu. Yang tersisa hanya muram di pelupuk mata, tergambar jelas dalamnya luka yang menggores jiwa.
Berteriakpun tiada makna, tak kan berpaling kau meski sedetik. Sementara aku masih terpaku menatapi rerumputan menguning di sela sunyi. Mendendangkan lagu-lagu mengiris hati.
Lelah aku bertanya dalam hati, lewat gemerisik bayu yang mengalir lewati senja tertutup mendung. Hanya sepi yang menghantar jawab tak terucap dari bibirmu.
Payah aku mengaduh memohon cinta darimu. Biarlah, biar semua berlalu tanpa kata tanpa wasiat. Akulah sang jiwa sunyi, mati perlahan tanpa simpati.
#poeds 011116