Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak Lelakiku yang Tak Pernah Ada

31 Oktober 2016   10:59 Diperbarui: 31 Oktober 2016   14:37 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Namanya Gana!" kataku sambil melayangkan pandangan pada seorang lelaki kecil berumur empat tahun yang sibuk berlarian  di antara kursi restoran.

"Anak siapa Rie?" tanya Jeyhan sahabat terbaikku sejak jaman kuliah.

Kami bertemu lagi setelah reuni akbar lima tahun lalu, sebenarnya komunikasi kami tidak pernah terputus meskipun secara fisik kami tidak bertemu. Karier Jeyhan sebagai psikiater semakin menanjak saja dan merupakan psikiater terkenal di kota ini. 

"Anakku lah Jey! Kamu ingat, waktu aku baru menikah dengan Joe aku sudah menyiapkan nama Gana dari Gegana sebagai nama lelaki kecilku. Aku ingin anak laki-laki yang kuat dan Gana adalah pelindung kakak-kakaknya sepeninggal Joe enam tahun lalu!"

Pandanganku tak sekejap pun beralih dari anak laki-laki yang terus saja bergerak tanpa lelah. Kaos putihnya sudah basah oleh keringat, rambut keritingnyapun juga lepek. Tapi kaki kecil anakku seperti per yang terus saja melompat kesana kemari.

"Rie!" guncangan di tanganku mengalihkan lamunanku. Jeyhan menatapku lekat-lekat tak berkedip," Anak yang mana lagi? Joe sudah pergi enam tahun lalu sementara dokter sudah memvonismu tak akan bisa melahirkan lagi semenjak kecelakaan sembilan tahun lalu. Rahimmu sudah diangkat Rie! Dan kamu harus menerima kenyataan ini. " tandas Jeyhan tegas.

#poeds 311016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun