Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja Itu Masih Milikmu, Geeta

9 Mei 2019   20:45 Diperbarui: 9 Mei 2019   20:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebenarnya kau tak harus datang kerumah ini lagi. Rumah ini sudah tidak ada hubungannya denganmu, Nak!" kata Bu Dibyo pada Bagus,mantan menantunya dengan pedih.

Bagus tersenyum lelaki empat puluh tahun itu mendekati Bu Dibyo, menggenggam tangannya dengan hangat, "Bu, yang berubah hanya status secara hukum antara lbu dan Aku. Tapi bagaimanapun Ibu adalah Ibuku, bukan hanya Ibunya Geeta."

Perempuan tua yang disebut ibu Geeta itu mengusap sudut matanya yang membasah, tangannya terulur membelai wajah lelaki di depannya. Hatinya makin terasa perih saat melihat kesungguhan pada setiap ucap lelaki itu.

"Bukan hanya secara hukum, Nak!" Kenyataannya rumah ini memang sudah tidak ada hubungan apapun denganmu. Sudah lewat sepuluh tahun sejak kalian bukan suami istri lagi, tapi kau tetap datang ke rumah ini menghormati kami sebagai orang tuamu. Sementara kami hanya memberikan banyak luka padamu." perempuan yang masih terlihat cantik itu menahan isaknya.

"Sudahlah, Bu! ada Ajeng yang menghubungkan antara kita. Dia anakku, Kan?" sergah Bagus.

"Tapi dia ..,"

"Ssssttt!! ini rahasia kita, Bu! jangan sampai Ajeng tahu. ltu akan membuatnya sedih. Sudah ya, Bu! izinkan aku tetap datang menengok Ibu dan Ajeng setiap aku pulang ke kota ini."

"Kapan Kau akan menikah lagi, Nak?" tanya Bu Dibyo mengejutkan.

"Hidupku sudah lengkap, Bu. Ada lbu sebagai pengganti Mamah dan ada putri kecilku yang sangat cantik." jawab Bagus tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.

"Daddy!" seru seorang gadis kecil berambut sebahu yang diikat dua dengan pita warna kuning seraya menghambur dalam pelukan Bagus.

***
"Kita akan tetap menikah, Geeta! apapun yang terjadi" tegas Bagus pada perempuan yang terbaring tanpa semangat hidup di ranjang Rumah Sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun