Mohon tunggu...
Sari Aryanto
Sari Aryanto Mohon Tunggu... Editor - fiksi diksi kopi, tiga hal yang membuatku lebih hidup

Perempuan biasa yang punya mimpi luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[RTC] Ironi

28 Juli 2018   06:27 Diperbarui: 28 Juli 2018   08:56 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Rumpies The Club

"Nak, lipatlah dahulu perutmu!" pinta ibu berbaju biru berhias benang ungu yang melekatkan kain blacu atas koyak berjumlah seribu.

Si kecil berkepang dua tanpa pita itu tersenyum menahan perih yang terus merajam lambung tanpa jeda. Matanya menatap penuh harap pada kaleng kosong di pangkuan.

"Aku lupa kapan terakhir perutku terlihat lucu seperti Winnie the Pooh, Mak! Tapi aku tak kan pernah lupa hujan cinta yang kau curahkan, dengan sederhana."

Di seberang jalan seorang pemangku mengelus buncit perut serupa bola dunia yang tertelan Bathara Ismaya. Mulutnya menebar harum janji-janji pembeli harga diri.

"Tuan ..., Tuan! Bagi sedikit rotimu!" serak suara ibu berbaju biru mengadukan kelaparan yang kuat mengikat gala.

Tuan pemangku berhasrat menjadi aparat sunggingkan senyum keparat dan melempar sekerat daging, bekas tergigit dari sela taringnya ; buas.

Melenggang Sang Tuan meninggalkan binar mata sudra seraya menarik jempol ibu, yang membawanya ke dalam gedung terhormat.

"Sampai kapan, Mak? Sampai kapan kita mengemis pada penguasa bermata khianat?" polos tanya bocah tanpa asa.

"Entahlah, Nak! Entahlah! Hanya percayalah setiap tangis para sudra tak kan berakhir sia-sia!"

#poeds 270718

karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event HUT Admin RTC

catatan kaki :

gala : leher

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun