Bolehkan aku bertanya tuan?Â
Kemana harus aku cari kala air laut membawa serta mu menjauh dari tepian?
Kemana harus aku beritahukan setiap kali rindu ini menyesakkan?
Menunggu mu berkelana menghitung ratusan ribu rumah dan pohon yang telah kau lalui?
Aku sanggup,kala itu. Tapi,cemas ku tak kunjung reda.
Rasanya jari ku sudah tak kuat untuk menuliskan berbagai judul puisi rindu.
Aku sendiri sudah merasa muak membacanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!