Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Michel Foucault: Kuasa terhadap Modal Sosial dalam Kajian Sosiologi

23 Januari 2023   14:47 Diperbarui: 23 Januari 2023   16:26 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diambil dari akun Instagram @michael_foucault. https://www.instagram.com/p/B3wuxyEHsd3/?utm_source=ig_web_copy_link 

Melalui tulisan ini, kita akan sedikit membahas tentang kuasa dan modal sosial menurut Michel Foucault. Michel Foucault  lahir pada 15 oktober 1926 dan merupakan seorang kelahiran Perancis yang merupakan seorang filsuf, sosiologi, daan sejarawan, faucault memiliki pemikiran yang dipengaruhi oleh Nitzsche namuan dia mengatakan tidak benar-benar menjadi pengikut Nietzch. Apun gagasan Foucault yang paling terkenal adalah mengenai kuasa dan modal sosial. 

Foucault beranggapan bahwa seubjek yang sejujurnya dengan individu hanya kan bisa detelaah melalui kekuasaan, lalu kekuasaan sendiri baginya bukanlah nominalis. Dari perkataan faucault diatas dapat dikatakan bahwa sebuh kekuasaan bukanlah seseuatu yang bisa dimiliki dan berda pada kelompok tertentu.

Ia mencontohkan bawa pembangunan didunia ketiga merupakan tempat berbagai kekuasaan dunia sekaligus adanya hubungan penting tentang berperanya kekuasaan di negara-negara tersebut. Foucault melihat ada problematika dalam bentuk modern pengetahuan, rasionalitas, institusi sosial, dan subyektivitas. Semua itu, menurutnya terkesan given and natural, tetapi dalam faktanya semua itu adalah "serombongan konstruk sosiokultural tentang kekuasaan dan dominasi". Selanjutnya, menurut argumentasinya bahwa hubungan antara bentuk kekuasaan modern dan pengetahuan modern telah menciptakan bentuk dominasi baru.

Jadi dapat dikatakan bahwa dalam masyarakat modern ini kekuasaan tersebut terbentuk atas dasar pengetahuan. Seseorang yang memiliki pengetahuan dapat melukan praktek kuasa pada seseorang yang tidak memiliki pengetahuan tertentu. Dapat dikatakan juga bahwa pengetahuan merupakan suatu modal yang dimiliki untuk membentuk suatu kuasa tertentu. Pemikiran Foucault tentang kontrol penciptaan diskursus dan bekerjanya kekuasaan (power) pada pengetahuan sangat membantu para teoritisi dan praktisi perubahan sosial untuk melakukan pembongkaran terhadap teori dan praktek pembangunan.

Kekuasaan juga dapat dikatakan sebagai sebuh pendisiplinan menurut Foucault dan pendisiplinan tersebut dapat dilakukan dalam sebuah kelembagaan baik foramal maupun informal. Disini, informal dapat digambarakan seperti keluarga sedangkan formal  seperti halnya pendidikan. Sehingga merujuk lagi pada pernyataan awal bahwa suatu kuasa tidak hanya berada pada satu  kelompok masyrakat atau suatu unsur tertentu karena kekuasaan itu menyebar pada segala unsur kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakat atau individu tidak akan terlepas dari sebuah kekuasaan.

Diambil dari akun Instagram @michael_foucault. https://www.instagram.com/p/B3wuxyEHsd3/?utm_source=ig_web_copy_link 
Diambil dari akun Instagram @michael_foucault. https://www.instagram.com/p/B3wuxyEHsd3/?utm_source=ig_web_copy_link 

Teori kuasa Foucault dalam memahami mengenai pemeratanan dominasi, kekuasaan dan pengetahuan saling berkaitan dimana pengetahuan mengimplikasi naluri berkuasa tersembunyai. Sehingga dapat disimpulakan bahwa tidak akan ada kekuasaan jika tidak ada penegtahuan dan tidak akan ada penetahuan jika tidak ada kekuasaan. Kuasa juga melegitimasi diri mereka dalam hukum, tabu dan larangan, dan dengan adanya wacana terbentuklah pengaktegotian kekuasaan.

Dari kekuasaan yang menimbulkan relasi -- relasi antar manusia yang tidak hanya bersifat refleksi diri, namun bersifat startegi atau tatanan dalam sebuah kekuasaan yang membentuk sebuah hubungan masyarakat. Artinya dalam kekuasaan tersebut menciptakan sebuah struktur dalam relasi hubunngan kekuasaan dalam masyarakat. Namun dalam argumentasinya tersebut adanya batasan dikarenakan ilmu pengetahuan dikembangkan yang bersifat dominasi. Hal ini dikarenakan akan berdampak pada fungsi dari ilmu pengetahuan yang bertujuan sebagai obyek serta refleksi diri yang beralih menjadi penguasaan manusia. Kemungkinan pun manusia tidak mampu memberdayakan diri sendiri.

Pemberdayaan merupakan upaya mandiri setiap individu atau kelompok untuk bertahan hidup. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai konsep pemberdayaan diantaranya adalah Lawrence Meir Friedman, seorang filsafat Post-modernisme. Baginya pemberdayaan adalah pembangunan alternatif yang menekankan keutamaan politik melalui pengambilan keputusan untuk melindugi kepentingan rakyat. Keputusan pemberdayaan yang ia maksud adalah pemberdayaan berlandaskan pada sumberdaya pribadi, partisipasi, demokrasi dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung.

Konsep mengenai pemberdayaan juga selalu terkait dengan kekuasaan. Pemberdayan menurut  Friedman milik orang-orang berkuasa yang memiliki sumberdaya berlebih. Pemberdayaan ialah mengalihkan sebagian kekuasaan untuk memperkuat masyarakat agar lebih berdaya. Masyarakat bisa membuat sebuah organisasi sebagai wadah untuk mengeluarkan aspirasi mereka. Melalui pemberdayaan tersebut menjadikan konsep pembangunan ekonomi yang juga berdampak pada tumbuhnya nilai-nilai sosial. Konsep pemberdayaan ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar tetapi juga efek penguatan bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun