Pada dasarnya, pemerintah daerah sudah memaksimalkan potensi-potensi daerah yang ada. Tergantung kita mau memilih yang mana. Ada wisata alam dan ada wisata sejarah. Belum lagi pusat perbelanjaan di kota-kota besar saat ini sudah sangat banyak.Â
Sembari disaat kita liburan ke daerah-daerah tersebut, kita sendiri sudah mengembangkan destinasi tempat tempat tersebut secara tidak langsung. Bagaimana tidak, perekonomian disana juga bisa berkembang, terlepas dari pandemi yang terjadi saat ini.Â
Ada istilah daerah A rasa daerah B tersebut cukup mengganggu bagi saya. Hal itu cukup mengganggu bagi saya karena daerah-daerah tersebut adalah sebuah tempat yang berbeda.Â
Mungkin sebagian orang mengatakan sangat lebay memperkarakan hal tersebut. Iya wajar saja, karena kita masih berada di negara yang sama. Tetapi, kehidupan sosial disetiap daerah itu berbeda. Apalagi jika kita membandingkan Indonesia dengan negara lain.Â
Jika para pegiat daerah atau orang yang mengembangkan daerah tersebut mendengar hal itu, mungkin mereka tidak akan protes secara langsung. Tapi mungkin mereka akan berpikir kenapa daerah saya dibandingkan dengan daerah lain?Â
Bagi saya, hal-hal tersebut kurang etis bagi saya. Mungkin kita tidak memikirkan betapa sulitnya mengembangkan parawisata yang mereka punya. Belum lagi jika berurusan dengan Pemerintah Daerah. Mungkin ada yang berpikir itu tugas mereka. Ya memang benar.Â
Tetapi jika kita pergi kesuatu daerah yang bukan daerah kita, kita sendiri memberikan dampak bagi mereka. Dari segi perekonomian daerah, lingkungan sosial, bahkan pendapat kita akan mempengaruhi daerah tersebut.Â
Itu yang tidak kita pikirkan saat berlibur ke daerah lain. Kita hanya memikirkan agar kita bisa senang didaerah tersebut. Namun ketika kita meninggalkan sesuatu, efek dari hal tersebut bisa bermacam-macam. Saran saya bijaklah dalam berperilaku dimana pun kita berada.Â
Sardo Sinaga
23 September 2021