Mohon tunggu...
Sardo Sinaga
Sardo Sinaga Mohon Tunggu... Freelancer - IG: @raja_bodat

Pecinta Sejarah dan Ilmu Budaya. Pemula. Menulis Apa Saja Yang penting Tidak Melanggar Hukum.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komunisme dalam Dunia Modern

29 September 2020   15:19 Diperbarui: 29 September 2020   15:53 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambi dari pixabay.com

Dalam sejarah Indonesia, bulan September diperingati sebagai hari peringatan G30S/PKI. Sejarah G30S/PKI ini dijelaskan sebagai gejolak politik tahun 1965 yang dipicu oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan TNI. Banyak dokumen mengatakan dalang dari pemberontakan tersebut yaitu anggota dari PKI menculik para jendral saat itu untuk melakukan kudeta presiden saat itu yaitu Ir. Soekarno. Tetapi tidak sedikit yang beranggapan bahwa dalang dari pemberontakan tersebut ialah presiden kedua Indonesia Jendral Soeharto.

Namun PKI juga mengambil peran dalam kemerdekaan dibawah tokoh besar yaitu Tan Malaka. Walaupun catatan sejarah masih bias terhadap yang terjadi, banyak masyarakat menjadikan 30 September sebagai hari yang berdarah. Disejumlah daerah juga masih banyak diadakan penayangan film tentang pemberontakan G30S/PKI. Hal ini membiat stigma bahwa PKI atau orang yang menganut ideologi komunisme adalah orang-orang yang kejam atau orang-orang yang tidak bertuhan. Namun apakah ideologi komunisme adalah ideologi yang seperti itu? 

Penulis akan menjabarkan siapa yang mencetuskan serta landasan ideologi tersebut. Selain itu, kita akan melihat perkembangan negara-negara dalam menganut ideologi komunisme dan mengapa sebagian besar negara-negara tersebut runtuh.  

Ilustrasi gambar dari buku terbitan Gramedia Pustaka Utama yang diupload oleh gramedia.com
Ilustrasi gambar dari buku terbitan Gramedia Pustaka Utama yang diupload oleh gramedia.com
Karl Marx ialah bapak dari pencetus dari komunisme. Dalam buku yang berjudul Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialis ke Perselisihan Revisionisme karya Frans Magnis-Suseno dijelaskan bahwa tercetus dari pertentangan kaum buruh dengan pemilik modal di Eropa, khususnya Jerman. Hal itu dipengaruhi oleh revolusi industri dalam periode 1750 hingga 1850 secara besar-besaran. Hal ini mempengaruhi pola ekonomi komunal menjadi industrialisme. Hal ini yang menjadi inti pembahasan Karl Marx terhadap kesenjangan yang terjadi saat itu.

Pada fase industri berkembangan yang begitu pesat, perekonomian dinegara-negara eropa seperti Inggris melonjak drastis. Namun pesatnya perkembangan teknologi saat itu juga diimbangi kesenjangan ekonomi. Hal ini dikarenakan orang-orang yang mempunyai modal dan alat produksi atau teknologi memperoleh keuntungan yang sangat tinggi. Sedangkan orang-orang yang tidak mempunyai modal dan alat produksi hanya patuh serta menuruti aturan yang diciptakan oleh pemilik modal. Mereka yang tidak mempunyai modal ataupun alat produksi terpaksa menjadi buruh bagi pemilik modal.   

Hal inilah yang menjadi landasan komunisme tercipta. Pemilik modal diartikan sebagai bourjuisme, sedangnkan kaum yang tidak mampu mempunyai istilah proletar. Inti dari ideologi tersebut berasal dari kata communal yang berarti milik bersama. Dalam konsep ini, Karl Marx menggagas bahwa teknologi diharuskan dimiliki dan dinikmati bersama. Sehingga ia mencetuskan perlawanan kelas dan masyarakat tanpa kelas. Perlawanan ini sebagai langkah awal dalam menaikkan derajat para buruh.  Dari konsep inilah banyak negara-negara memakai ideologi tersebut.  

Gambar oleh Eliane Meyer dari Pixabay
Gambar oleh Eliane Meyer dari Pixabay
Salah satu negara yang memakai ideologi ini adalah Uni Soviet yang menjadi negara terbesar saat itu. Uni Soviet yang saat itu dalam pengaruh besar kekaisaran Russia Tsar Nikolai II Romanov harus tunduk dalam kudeta partai Bolshevik dibawah pimpinan Lenin. Pada era Uni Soviet, banyak kasus penangkapan pemuka agama seperti pastur dan ulama yang dianggap sebagai musuh negara. Penangkapan ini dikarenakan skeptis mereka terhadap pemuka agama. Pandangan kaum Bolshevik yaitu pemuka agama dimasa lalu justru sebagai identitas pelindung mereka dalam aksi dominasi. 

Inilah bayangan para masyarakat Indonesia bahwa penganut Komunisme adalah orang-orang yang tidak bertuhan. Namun dari cikal bakal Uni Sviet inilah banyak negara-negara yang menganut Komunisme seperti China, Kuba, Vietnam, dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri juga terdapat paham komunisme yang dipelopori Henk Sneevliet dibawah kelompok Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV). Ideologi tersebut juga dianut oleh salah satu tokoh dalam kemerdekaan Indonesia yaitu Tan Malaka. 

Namun Ir. Soekarno pada saat itu tidak menganut penuh ideologi Komunisme secara penuh.  Ia berpendapat bahwa tidak semua orang dinusantara menjadi buruh. Dalam buku biografi yang berjudul Soekarno yang ditulis oleh Cindy Adam bahwa bukan hanya buruh yang ditindas oleh sistem, melainkan orang yang memliki alat juga bisa menjadi orang yang tertindas. Hal ini dikarenakan ketika ia berbincang dengan petani mengatakan mereka mempunyai alat dan tanah untuk hidup tetapi tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarganya. Dari sanalah ia mencetuskan ideologi Marhaenisme bahwa masyarakat Indonesia harus mandiri karena Indonesia kaya akan sumber daya.  

Dari ideologi ini sebagai salah satu pembentuk dasar negara kita yaitu Pancasila. Namun pembahasan ini tertuju terhadap komunisme seperti yang diawal. Banyak negara yang menganut sistem komunisme yang juga dipakai oleh salah satu partai di Indonesia yaitu PKI. Namun seiring perjalan waktu banyak negara yang berideologi runtuh. Mungkin pembaca sudah bisa menebak mengapa dan siapa dalang dari hancurnya negara yang menganut ideologi Komunisme.   

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels
Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels
Dalam bukunya Frans Magnis-Suseno yang djelaskan diawal tulisan menjelaskan Ideologi Komunisme kalah bersaing dengan negara yang berideologi Liberalisme, khususnya Amerika Serikat sebagai negara adidaya. Amerika Serikat sering mendesak negara yang berideologi komunisme dan bahkan mengadu-domba politik negara tersebut. Tujuannya yaitu memasukkan perusahaan swasta milik Amerika Serikat untuk menguasai pasar global. Hal ini dikarenakan banyaknya negara-negara berbasis Komunisne merupakan negara yang mempunyai sumber daya alam maupun manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun