Mohon tunggu...
Fransiskus Sardi
Fransiskus Sardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulus dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Filsafat

Follow ig @sardhyf “Terhadap apa pun yang tertuliskan, aku hanya menyukai apa-apa yang ditulis dengan darah. Menulislah dengan darah, dan dengan begitu kau akan belajar bahwa darah adalah roh” FN

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puasa Kata

7 Oktober 2021   23:58 Diperbarui: 8 Oktober 2021   00:06 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imajinasi kata dalam rasa pasrah. gambar suasana keheningan di Kapela Paundoa, NTT. dokpri Fransiskus Sardi

Kita adalah rasa yang tak pernah ada

Tumbuh menjadi prahara yang berantakan

Kita beradu canda dalam tawa

Lalu itu menjadi candu yang tabu

Hingga kita bersama membual kata

Dalam gelap kita bersumpah

Sampai titik akhir berdua berjuang

Dalam juang luka pun mendera rasa

Rasa kini hilang ditelan ruang

Ruang jadi dalih kita berpisah

Semoga ruang tidak membunuh rasa

Seperti kata yang masih berpuasa

Berharap rasa tidak ikut berpuasa

Dikala kata tak berdaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun