Mohon tunggu...
Fransiskus Sardi
Fransiskus Sardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulus dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Filsafat

Follow ig @sardhyf “Terhadap apa pun yang tertuliskan, aku hanya menyukai apa-apa yang ditulis dengan darah. Menulislah dengan darah, dan dengan begitu kau akan belajar bahwa darah adalah roh” FN

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagaimana Mungkin?

17 September 2021   16:20 Diperbarui: 17 September 2021   16:23 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi, Fransiskus Sardi.

Bagaimana mungkin saya berada di rumah, sementara saya tidak memiliki rumah.

Bagaimana mungkin saya dilarang kemana-mana, sementara tempat tinggal saya ada di mana-mana.

Bagaimana mungkin saya bekerja dari rumah menggunakan alat-alat elektronik, sementara semua barang-barang itu tidak ada pada saya.

Bagaimana mungkin saya harus bersedekah dengan orang lain, sementara untuk makan sehari pun saya harus mencarinya seharian.

Bagaimana mungkin saya harus berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa di tengah pandemi, sementara pandemi kelaparan sudah ada sejak aku masih dibentuk dalam kandungan ibuku, sejak keluargaku, dan itu masih ada hingga saat ini.

Bagaimana mungkin hal ini bisa aku atasi.

Mudah bagi kaum borjuis mengatakan bekerja dari rumah saja Bang.

susah bagi proletar yang tak mempunyai pekerjaan mapan; para pekerja serabutan

Gampang tuk katakan 'semua wajib mengenakan masker' TAPI bagaimana denganku yang tak punya "wajah"

Masker itu hanya buat mereka yang memiliki harta berlimpah, sebab banyak wajah memborong masker, banyak rupa menjualnya mahal.

Sedih menjadi saya, saya pemulung, pengemis, marginal. BAGAIMANA MUNGKIN?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun