Mohon tunggu...
Fransiskus Sardi
Fransiskus Sardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulus dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Program Filsafat

Follow ig @sardhyf dan ig @areopagus.2023 “Terhadap apa pun yang tertuliskan, aku hanya menyukai apa-apa yang ditulis dengan darah. Menulislah dengan darah, dan dengan begitu kau akan belajar bahwa darah adalah roh” FN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Visa Hati Nurani: Mengenang Aristedes de Sousa Mendes

13 September 2021   19:01 Diperbarui: 13 September 2021   19:16 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari: sousamendesfoundation.org

Wajah Aristides de Sousa Mendes kini muncul di perangko atau stempel (stamps) di beberapa negara di dunia. Jauh lebih penting, wajahnya telah terukir dalam hati jutaan orang.

Kita?

Bagaimana dengan tulisan dalam hati kita? Suara hati kita? Masih manusiawi? Atau harus diasah lagi? Kita perlu menyadari bahwa 'kebebasan hati nurani akan selalu eksis dan akan selalu dihormati di mana-mana'. Tidak ada orang yang bisa merebut kemerdekaan suara hati setiap pribadi. 

Akhirnya, mari belajar untuk mengasah suara hati; membuatnya peka pada panggilan kemanusiaan; menjadikannya tempat pijakan kebaikan dan ruang untuk bergumul melawan kejahatan. Untuk dikenang berlaksa-laksa orang, dengarkanlah panggilan suara hati Anda.

Refrensi Internet

http://sousamendesfoundation.org/aristides-de-sousa-mendes-his-life-and-legacy/

https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2020-06/pope-francis-day-of-freedom-of-conscience.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun