Mohon tunggu...
Saras Ina Pramesti
Saras Ina Pramesti Mohon Tunggu... -

just normal indonesian girl.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UN Dilanjutkan atau Ditiadakan?

21 April 2013   13:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:51 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Wah sudah lama saya tidak menulis diakun ini, selain banyak kesibukan kuliah saya juga baru pulang dari amerika untuk mengikuti konferensi dan menghadiri sejumlah kelas di Harvard University, Hell yeah HARVARD! hahha, oia PRAY FOR BOSTON (tapi udah ditangkap penjahatnya)

Sekembalinya saya dari States saya melihat berita mengenai carut marutnya pelaksanaan UN di negara tercinta ini. Sungguh memalukan melihat Ujian Nasional yang di wajibkan oleh negara tapi kok negara sendiri tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk menyediakan soal, hingga saya liat di televisi bahwa sekolah-sekolah diluar jawa sampai mem-Fotocopy soal tersebut sungguh kelewatan sekali.

Dengan kejadian seperti ini seharusnya pemerintah malu khususnya Kementrian Pendidikan dan mengevaluasi lagi mengenai percetakan, syukur syukur mau meninjau kembali masalah Ujian Nasional ini. Saya memiliki pendapat bahwa memang konsep Ujian Nasional sangat bagus untuk menguji kemampuan siswa-siswi di indonesia sebelum mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Tapi saya tidak setuju bahwa UN dijadikan tolak ukur mutlak untuk menentukan kelulusan.

Selain itu UN juga memberatkan siswa karena menurut saya mata pelajaran di Indonesia terlalu banyak. Saya melihat sistem pendidikan di Amerika yang lebih kecil dan sedikit namun mereka sangat mendalami hal tersebut sehingga membuat mereka ahli didalamnya. sistem pendidikan mereka juga tidak sesusah di Indonesia, maka tidak heran apabila siswa indonesia pindah sekolah diluar negeri menjadi siswa yang terkenal pintar.

UN juga dapat memicu tingginya kejadian Korupsi (well bisa dilihat dari kasus sekarang kan?) sungguh menyedihkan mengetahui bahwa kementrian pendidikan merupakan kementrian yang tingkat korupsinya termasuk tinggi dibandingkan dengan kementrian lain.

Oleh karena itu UN dilanjutkan atau ditiadakan harusnya ditinjau kembali dan diambil keputusan sebijak-bijaknya. Toh tanpa UN juga siswa kita akan tetap belajar kan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun