Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Nature

Korban Pasca Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala Bertambah

30 September 2018   16:30 Diperbarui: 30 September 2018   17:32 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersiar kabar duka melanda Indonesia, pasca meninggalnya Haringga Sirla akibat kebrutalan viking Bobotoh. Kini berita memiriskan datang dari Sulawesi Tengah.

Telah terjadi gempa dan tsunami melanda Kota Palu dan Donggala. Sebelumnya tsunami pernah meluluhlantakkan Aceh pada tahun 2004 yang lalu. Kemudian di tahun 2018 Gempa melanda Lombok.

Entah apa yang terjadi dengan negeri ini, yang jelas saat ini Indonesia memasuki tahun politik sekaligus tahun duka lara. Begitu mendengar berita tentang gempa, semua media ramai memberitakan gempa, seakan sejenak melupakan politik.

Akibat gempa ini banyak instansi terkait dan yayasan peduli kasih turun tangan membantu meringankan korban gempa di Palu dan Donggala. Tidak berhenti disitu saja, televisi pun mengundang para pakar, peneliti Geoteknologi untuk memberikan analisanya mengenai gempa yang menghantam Palu dan Donggala.

Gempa yang menimbulkan tsunami ini ramai menghiasi berita berbagai media baik cetak maupun online. Gempa dan tsunami di Palu, juga meramaikan ranah medsos, berbagai komentar dan do'a kepada saudara-saudara yang tertimpa gempa dan tsunami bahkan disertai video. 

Ada yang menarik dari video tersebut, disertai ungkapan istigfar atas musibah ini. Dari analisis pakar gempa dan tsunami, dikatakan "penyebab tsunami adalah longsoran mengingat bentuk batimetri di Teluk Palu yang berbentuk lembah sempit dan curam. Bentuk ini bukti adanya Sesar Palu-Koro yang mengiris teluk itu.

Rangkaian gempa bumi mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). Puncaknya, gempa bermagnitudo 7,4 SR pada pukul 18.02 Wita. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa gempa pertama bermagnitudo 5,9.

Menurut informasi BNPB, Sabtu 29 September 2018menyebutkan korban tewas akibat Gempa dan Tsunami di Palu 384 Orang

Sejumlah pasien mendapat perawatan di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah , Sabtu (29/9/2018). Perawatan di luar gedung rumah sakit tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gempa susulan.

Selain ratusan korban meninggal, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 29 orang hilang dan 540 luka berat. Data tersebut merupakan pemutakhiran dari data yang sebelumnya dirilis BNPB pada pukul 10.00 WIB, yaitu 48 orang meninggal dunia dan 356 orang luka-luka.

Baik korban meninggal maupun luka berat disebabkan terdampak gempa dan tsunami. "Korban disebabkan gempa dan tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun