Mohon tunggu...
Adi Pujakesuma
Adi Pujakesuma Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

KEBENARAN HANYA MAMPU DILIHAT MELALUI MATA KEMATIAN

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menanti Laga Adu Kuat Jokowi Lawan Prabowo di Pilpres 2019

11 Agustus 2018   07:14 Diperbarui: 11 Agustus 2018   09:33 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Patut kita nantikan laga adu kuat antara Jokowi melawan Prabowo di Pemilihan Presiden tahun 2019 yang sehat tanpa diskriminasi dan SARA.

Panggung Pilpres 2019 sudah terlihat jelas. Ada dua pasang yang sudah terbentuk, Jokowi berpasangan dengan K.H. Ma'aruf Amin dan Prabowo memilih kadernya Sandiaga Uno sebagai teman pendamping di pertarungan Pilpres 2019. Adu kuat kedua pasangan itu benar-benar membuat ketat Pilpres 2019.

Siapapun pemimpinnya, darimana pun asalnya tetap kita hormati mereka sebagai pimpinan tertinggi di negeri ini, sebab sebelumnya rakyat telah mempercayakan amanah kepadanya. Jangan timbulkan isu SARA di Pilpres 2019. Sebagaimana ungkapan Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda namun tetap satu juga. 

Selama kita bernaung dibawah langit yang sama, berpijak di bumi yang sama, kita adalah Warga Negara Indonesia. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Sejauh ini diketahui diketahui Partai Demokrat paling getol mengusung kader terbaiknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra sulung Ketua Partai Demokrat. 

Sementara kubu Jokowi sebagai kader PDIP selama ini adem ayem, tentrem kerto raharjo akhirnya buka suara. 

Didampingi Megawati dan Surya Paloh, dalam konfrensi persnya Jokowi secara mengejutkan mengumumkan bahwa K.H. Ma'aruf Amin sebagai calon wakil presidennya.

Kedua paslon Capres dan Cawapres 2019 mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jum'at, 10 Agustus 2018. Tanggal ini bertepatan dengan lahirnya putra SBY yaitu AHY.

Prabowo dan Sandiaga sejauh ini diusung Gerindra. Partai berlambang kepala burung Garuda itu berupaya menjual duet tersebut ke partai lain, yaitu Partai Demokrat (PD), PAN, dan PKS. Ketiga partai sedang mendalami opsi duet tersebut. Tanpa tambahan parpol, Gerindra tak bisa mengusung sendiri duet Prabowo-Sandiaga.

Sementara itu Ma'aruf Amin akan berpasangan dengan Jokowi. Sesuai bocoran yang diungkap orang-orang dekat Jokowi, Ma'aruf memenuhi kriteria kisi-kisi cawapres Jokowi. Pasangan Jokowi-Ma'aruf disokong 9 partai, yaitu PDIP, NasDem, Golkar, PPP, PKB, Hanura, PSI, Perindo, dan PKPI.

Jika Gerindra mendapat sokongan dari parpol lainnya, maka rematch Jokowi vs Prabowo di 2014 akan terulang. Namun kali ini cawapresnya adalah Ma'aruf notabene Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) kontra Sandiaga Uno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun