Mohon tunggu...
Sarah Simanjuntak
Sarah Simanjuntak Mohon Tunggu... -

a mother and a wife.. who is eager to develop herselves to be better.. and share to the world the good things she knew

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hadiah Malam Natal

25 Februari 2011   04:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:17 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadiah Malam Natal

Diperjalanan pulang dari ibadah malam Natal, saya bertanya pada suami apakah saya akan mendapat hadiah Natal tahun ini. Suami saya malah mesam-mesem.

“Hhhmmm.. Hadiah ya Ma.., Hehehe… Jadi malu, saya memang ngga romantis ya..?”

Langsung cubitan mesra mendarat di perutnya. Saya pun protes pada suami yang tidak pernah mau meluangkan sedikit usaha untuk membelikan saya sesuatu di hari-hari special seperti ulangtahun, valentine, natal, tahun baru, ataupun ulang tahun pernikahan. Saya lalu membandingkannya dengan saya yang tidak pernah absen memberinya kado pada momen-momen istimewa tersebut. Kembali saran yang selalu saya sampaikan kembali saya berikan bahwa hadiah yang saya harapkan tidak harus barang mewah atau mahal. Hanya sekedar coklat merek tertentupun saya sudah senang. Yang penting perhatiannya. Begitu selalu rengek saya.

“Iya, maaf ya Ma…” hanya itu kata-kata yang disampaikan suami untuk complain saya.

Sesampai dirumah, saya langsung memeriksa Shallom, putriku yang sudah tertidur dan mempersiapkan hidangan sederhana untuk makan malam di malam Natal. Ketika saya masuk ke kamar Mama untuk memberitahu hidangan sudah siap, ternyata suami saya ikut masuk dibelakang saya.

“Met Natal Mama, met Natal Inang*.., “ katanya sambil memberi kepada saya satu bungkusan kado, juga satu bungkusan untuk Mama.

Saya tertegun sekaligus malu karena baru saja di perjalanan pulang dari gereja tadi saya protes meminta hadiah Natal. Belum sempat saya bicara, Mama langsung bertanya , “Apa ini isinya?.”

“Dibuka saja Inang..,” begitu suami menjawab.

Sambil Mama membuka kado, saya tersenyum malu dan bilang pada suami kalau saya juga punya kado untuknya, untuk Mama juga untuk Venny keponakan kami.

Acara buka-bukaan kado pun menjadi seru. Saling teriak girang ketika tahu bahwa kado yang masing-masing didapat merupakan barang yang memang sedang diinginkan ataupun barang yang dinilai sangat bermanfaat .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun