Mohon tunggu...
Sarah RaudhatulAulia
Sarah RaudhatulAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sarah

happy reading ~

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI: Dampak Covid-19 terhadap Pembelajaran di SDN Cimuncang, Kabupaten Bandung

24 Juli 2021   14:25 Diperbarui: 24 Juli 2021   14:46 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

                                  

Pandemi covid masih belum berlalu, sudah satu tahun lebih pandemic ini berlangsung di negeri kita. Sebelum datangnya virus ini hidup manusia seakan damai dan tentram untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari, namun saat virus ini muncul seketika 360 derajat kehidupan manusia berubah total. Dari mulai aktivitas yang dibatasi, protokol Kesehatan yang harus selalu mereka terapkan dalam melakukan aktivitas. Semakin hari virus covid-19 ini seakan semakin ganas angka kasus positif terus naik dan menghambat aktivitas manusia.

Sejak adanya pandemic covid-19 ini banyak sekali individu, badan usaha dan lainnya yang terdampak. Sebagai contoh UMKM banyak yang gulung tikar karna kurangnya pemasukan, badan usaha seperti pabrik banyak memecat karyawannya karna pembatasan jumlah orang dalam satu ruangan dan juga merosotnya perekonomian Indonesia. Selain itu restoran restoran tidak menyediakan layanan makan ditempat melainkan mewajibkan pembelinya untuk membawa kerumah.

Pandemic Covid-19 ini sangat berdampak pada banyak bidang selain berdampak pada perekonomian Indonesia , salah satu bidang yang terdampak dan aktivitas nya sangat berubah yaitu bidang Pendidikan. Anak anak sekolah sebelum adanya pandemic ini mereka giat berangkat pagi untuk mengejar cita cita mereka mencari ilmu ke sekolah , bertemu teman teman sebayanya bertemu guru guru mata pelajaran yang siap mengajari mereka dengan penuh rasa cinta dan kasih saying kepada murid muridnya, namun setelah pandemic Covid-19 ini datang dimana untuk mencegah virus ini salah satunya dilarang melakukan kegiatan diluar ruangan secara berkerumun atau berkelompok maka diubahlah sistem Pendidikan ini dari tatap mata ke tatap maya.

Kegaiatan dimasa pandemic covid-19 ini berubah menjadi segala sesuatu mulai dari kegiatan pembelajaran , guru menerangkan materi, pemberian tugas, penilaian tugas dilakukan secara online. Bukan hanya kegiatan guru pada siswa , tetapi semua kegiatan sekolah seperti rapat guru, pembuatan RPP atau laporan lainnya dibuat dan dilaporkan secara online.

Pada awal-awal perubahan kegiatan yang bisa dibilang secara mendadak ini tentunya banyak pihak baik itu guru,siswa ataupun orang tua siswa “ Shock “ akan perubahan itu. Salah satunya yang terjadi di SDN.Cimuncang tempat saya KKN dimana guru guru disana bercerita tentang awal awal kegiatan belajar dialihkan menjadi pembelajaran daring. Mereka menyebut banyak orang tua yang belum mengerti bagaimana mengoprasikan perangkat mereka  bahkan ada beberapa siswa yang orangtuanya tidak memiliki smartphone.

Langkah pertama yang dilakukan guru guru disana adalah dengan mengadakan rapat orang tua terlebih dahulu dimana kegiatan rapat itu dilakukan persesi dengan durasi 1 jam dan dilakukan selama 2 hari. Dalam rapat tersebut para guru menjelaskan sistem pembelajaran online seperti apa, apa yang harus dilakukan anak di rumah lalu para guru disana membuat grup whatsapp per kelas sebagai media diskusi antara guru, siswa dan orang tua apabila ada sesuatu terkait pelajaran yang ingin di tanyakan dan juga grup whatsapp tersebut dijadikan media pemberian tugas dan pengumpulan tugas.

Grup whatsapp kelas salah satu media yang membantu kegiatan belajar mengajar para guru di SDN Cimuncang dengan murid-muridnya. Biasanya guru memberikan materi , memberikan tugas melalui fitur chat whatsapp dan untuk pengumpulan tugas siswa melalui fitur foto. Untuk kegiatan guru biasanya para guru rutin mengerjakan piket secara bergantian sesuai jadwal untuk mematuhi protocol Kesehatan juga dan tidak berkerumun. Dalam jadwal piket biasanya dalam sehari hanya 3 guru saja , jadwal piket guru diadakan mulai hari senin sampai sabtu secara bergantian.

Para guru megaku sudah Lelah dengan kegiatan pembelajaran online ini, karena mereka nilai jika pembelajaran daring seperti ini kurang efektif dan bukan menumbuhkan semangat belajar para siswa tetapi membuat siswa semakin malas belajar dan hanya fokus pada gadget yang tidak digunakan untuk belajar. Para orang tua juga mengaku sudah Llelah terhadap kegiatan daring seperti ini karena mereka tidak mempunyai basic mengajar dimana seharusnya tugas itu mereka percayakan pada guru di sekolah.

Para guru dan orang tua siswa sangat berharap pandemic ini cepat berlalu mereka merindukan kehidupan sebelum adanya pandemic ini dimana tidak memakai masker ketika keluar rumah, bisa bebas berjalan jalan ke tempat hiburan, berlibur bersama keluarga bahkan berkumpul bersama keluarga besar mereka. Maka dari itu AYO SELALU PATUHI PROTOKOL KESEHATAN & STAY SAFE STAY HOME

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun