Mohon tunggu...
Sarah Regina
Sarah Regina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Riau

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengikisan Etika pada Generasi Milenial di Indonesia

21 Juni 2021   16:35 Diperbarui: 21 Juni 2021   16:52 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada generasi milenial sekarang ini, pasti memiliki media sosial. Mulai dari kalangan remaja sampai dewasa bahkan anak-anak sudah ada yang memiliki media sosial. 

Media sosial sudah menjadi tempat mengemukakan pendapat, pemikiran dan wajah ekspresi baru bagi masyarakat saat ini. Walaupun terlihat memiliki banyak manfaat dan dapat memudahkan setiap individu dalam mencari informasi. Tetapi tidak semua hal memiliki sisi positif, tentu saja ada sisi negatifnya termasuk media sosial ini. 

Realitanya, media sosial banyak digunakan bertentangan dengan moral dan etika. Perilaku tidak bermoral dan beretika ini kebanyakan di dominasi oleh kalangan generasi milenial. Etika merupakan aturan yang membantu manusia untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. 

Oleh karena itu, setiap individu harus mempunyai kesadaran dalam bersosial media dan mampu membedakan dengan realitas sosial. Setiap individu harus bisa mengontrol aktivitasnya di media sosial. 

Selain itu, pelaku pelanggaran etika di sosial media kebanyakan adalah para remaja yang belum bisa mengontrol perilaku mereka di media sosial.

Seiring perkembangan berbagai jenis media sosial, semakin banyak pula kasus-kasus penyalahgunaan di media sosial. Seperti rasisme, penggunaan kata-kata sarkas, cyber bully, dan sebagainya. 

Salah satu kasus yang paling sering ditemukan adalah cyber bully, dimana seseorang yang melalukan kesalahan akan diserang oleh orang-orang dengan memberikan komentar yang berisi kata-kata makian, hinaan, ucapan kotor, hingga merendahkan korban. 

Perbuatan ini sangat berdampak buruk bagi korban, walau hanya mendapat serangan tidak langsung dari orang-orang yang bahkan tidak ia kenal dan belum pernah ia temui, tetapi itu dapat melukai mental korban. Tidak sedikit kasus cyber bully yang mengakibatkan korban bunuh diri karena tidak kuat menerima komentar jahat.

Banyak konten di Instagram, Youtube, maupun Tiktok yang tidak baik. Seperti melakukan hal-hal tidak senonoh, seakan-akan harga diri lebih rendah daripada konten. 

Kebanyakan dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Tidak tau apa motif dari perbuatan seperti itu, tetapi yang jelas itu bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi itu juga dapat merugikan orang lain yang terganggu akan perbuatan tersebut.

Kurangnya perilaku moral dan beretika di sosial media mengakibatkan banyak dampak negatif. Tidak hanya etika dalam memberi komentar tapi juga etika dalam membuat konten di media sosial. Kesadaran diri sendiri, pengaruh lingkungan dan bimbingan orang tua dapat memperbaiki perilaku bermedia sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun