Tangerang (29/07/2021)
Sampai saat ini, Indonesia sedang dilanda virus berbahaya yang dinamakan Coronavirus Disease 2019 atau biasa disebut dengan virus corona. Dengan adanya virus covid-19 tentunya membawa banyak perubahan dan dampak yang cukup merugikan bagi kehidupan masyarakat, salah satunya dalam bidang pendidikan.Â
Upaya dalam mencegah penyebaran virus covid-19 pun dapat dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.4 Tahun 2020 tentang Ppelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa darurat penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19), dijelaskan bahwa sistem pendidikan di Indonesia saat ini diliburkan dan digantikan melalui kegiatan belajar mengajar secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Proses pembelajaran disekolah erupakan alat kebijakan public terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skill. Adanya perubahan terkait sistem pendidikan baru yang ditetapkan oleh pemerintah, maka dengan sistem kebijakan baru bagi guru dan siswa sebagai tantangan dalam sistem belajar mengajar secara daring, dan usaha dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dikemukakan (Widayanti, 2013:7) diantaranya;Â
(a) perubahan kurikulum,Â
(b) penggunaan strategi pembelajaran yang inovatif serta,Â
(c) penggunaan perangkat dalam menilai tingkat keberhasilan siswa. Dengan penggunaan teknologi, maka sistem belajar mengajar dapat teratasi sebagai suatu pembiasaaan dalam menggunakan media pembelajaran secara daring. Namun, penggunaan teknologi bukan tidak ada masalah, banyak varians masalah yang menghambat akan terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan metode daring seperti yang dikemukakan (Aji, 2020) berikut ini:
- Keterbatasan dalam Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa
- Sarana dan Prasarana yang Kurang Memadai
- Akses Internet yang Terbatas
- Kurang Siapnya Penyediaan Anggaran
Dalam menanggulangi berbagai permasalahan di bidang pendidikan, maka peran masyarakat sangat dibutuhkan bagi guru, siswa dan orangtua siswa dalam keterlaksanaannya proses pembelajaran.Â
Ketiganya saling bekerjasama agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai secara maksimal. Adapun hal yang harus diperhatikan bisa dimulai dari menganalisis kebutuhan siswa.Â
Dalam belajar, tentunya siswa memiliki karakteristik (gaya belajar) tersendiri. Hal ini dikarenakan manusia memang unik bahkan sampai diterapkan dalam kesehariannya. Peran guru dan orangtua sangat menunjang dalam keberhasilan belajar dalamm bekerja sama agar siswa tetap dapat mengikuti arahan pembelajaran secara efektif.
Dikutip dari e-journal.com Deporter dan Hernacki (2011) menjelaskan bahwa gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Dikutip dari wawsanpendidikan.com Nasution menjelaskan bahwa gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dapat dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, dengan cara mengingat, berfikir dan memecahkan soal.Â