Mohon tunggu...
Sarah Damara
Sarah Damara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Jurnalisme Investigasi: Bisnis Selaput Dara Palsu

4 Maret 2019   16:18 Diperbarui: 4 Maret 2019   17:10 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Seorang pria bernama Bayu (nama disamarkan), merupakan seorang pria yang berasal dari Jawa Timur yang menetap cukup lama di Cengkareng, Jakarta Barat. Bayu merupakan kurir dari salah satu toko di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Toko dimana tempat ia bekerja, merupakan toko penjual alat selaput dara palsu. Alat keperawanan palsu sekarang ini banyak diminati oleh orang-orang. Penjual toko tersebut pun mengaku kepada salah satu jurnalis investigasi dari salah satu media bahwa ia bisa melayani minimal empat pembelian dalam seminggu.

Bayu yang merupakan kurirnya tersebut memberitahu, bahwa ia kurir untuk seluruh daerah di Jakarta, kecuali untuk Kepulauan Seribu, dan juga Jakarta Utara. Selain itu, Bayu mengaku kepada jurnalis investigasi tersebut, bahwa semakin banyak paket yang diantar maka semakin bertambah pula penghasilan yang didapatkannya.

Dia mengatakan bahwa dari per paket selaput dara palsu itu, ia bisa mendapatkan uang sebanyak Rp 75 ribu. Bila sehari saja Bayu dapat mengantarkan 10 paket selaput dara palsu, maka uang yang akan ia dapatkan selama sehari adalah sebesar Rp 750 ribu. Dimana uang tersebut sudah termasuk untuk biaya parkir, makan, minum, serta bensin dari motor yang ia gunakan untuk mengantar paket tersebut. Penjualan paling tersepi yang pernah Bayu dapatkan adalah mengantar lima paket dalam sehari, dan menurut ia itu sudah lumayan untung mengisi kantongnya selama sehari.

Diketahui bahwa harga dari selaput dara palsu tersebut adalah sebesar Rp 350 ribu sebanyak satu pak yang berisi dua saset. Bahkan untuk penjualan sekarang yang canggih menggunakan situs online harganya dapat mencapai sebesar Rp 400 ribu.

Sudah selama tiga tahun Bayu bekerja sebagai jasa kurir dari alat keperawanan palsu ini. Biasanya ia mengambilnya dari salah satu supplier di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Di sana, terdapat tiga kurir yang standby atau berkerja sama seperti Bayu, yaitu sebagai kurir untuk mengantarkan pemesanan dari alat keperawanan palsu. Bayu menjelaskan bahwa kebanyakan dari pembeli selaput dara palsu ini merupakan kaum perempuan muda, namun ia tidak pernah menanyakan untuk apa membeli alat keperawanan palsu tersebut. Dan, barang dari alat keperawanan palsu ini masih di segel rapat hingga sampai kepada pelanggan.

Bisnis dari selaput dara palsu ini juga menggiurkan penjual online di Surabaya, yang sempat dihubungi oleh jurnalis investigasi tersebut lewat telepon. Salah satu pria yang mengaku berusia 50 tahun, tetapi enggan untuk disebutkan namanya tersebut mengatakan, bahwa dari satu pak selaput dara palsu yang ia jual, ia dapat menghasilkan sebesar Rp 200 ribu dan untuk paling kecil ialah sebesar Rp 150, itupun apabila ada yang menawar kepadanya.

Pria ini merupakan reseller dari agen selaput dara palsu yang berada di Jakarta. Biasanya dalam seminggu, setidaknya ia bisa menjual empat pak dari selaput dara palsu tersebut. Tetapi, pria ini menjualnya hanya dalam online, tidak secara langsung, untuk pembayaranpun juga menggunakan transfer bank. Jadi apabila pelangganya memesan, hanya dapat memesan lewat online, lalu barang pesanannya tersbut dikirim melalui jasa pengiriman barang.

Pria ini sudah menjalani bisnis dari selaput dara palsu tersebut selama tiga tahun. Tidak hanya menjual selaput dara palsu saja, pria ini juga menjual produk asal Jepang yang tidak disebutkan nama dari produk barang tersbut. Namun, pria ini mengaku bahwa penjualan tersebut hanyalah pekerjaan sampingan yang ia miliki, sebab ia sudah menjadi seorang wiraswasta di bidang yang lain.

Dalam penjualan selaput dara palsu ini, tidak ada pembeli yang mengeluh atau complain atas barang yang ia jual tersbut. Hanya saja, biasanya mereka terkendala dalam pemasangan dari alat tersebut. Biasanya apabila terdapat konsumen yang seperti itu, pria ini langsung menjelaskan cara pemakaian yang benar dari alat tersebut, dan tidak ada rasa kekecewaan dari para konsumen.

Selaput dara palsu ini memang banyak dibutuhkan oleh kaum wanita muda dan juga biasanya wanita yang ingin menikah. Karena keuntungan yang didapatkan dari penjualan alat tersebut sangat menggiurkan, namun klinik yang membuka praktik rekonstruksi selaput dara yang sudah rusak juga menggarap banyak keuntungan. Menurut dokter yang bekerja di Klinik Apollo, Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat, dalam sehari setidaknya memiliki dua pasien yang berkonsultasi dan juga menjalani operasi rekronstruksi selaput dara atau hymen. Biaya konsultasi tersbut sebesar Rp 160 ribu, sedangkan untuk biaya operasinya sebesar Rp 12 juta hingga Rp 20 juta, tergantung dari besar ataun kecilnya robekan selaput dara pasien.

Sudah bertahun-tahun bisnis jual beli dari selaput dara palsu ini tersebar di Jakarta, dan kota besar lainnya, namun Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmendi Priharto mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Menurut Koesmendi seharusnya alat kontrasepsi atau selaput dara palsu masuk ke dalam pengawasan dinas kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun