Mohon tunggu...
Sarah Amijaya
Sarah Amijaya Mohon Tunggu... -

wanita biasa yang ingin menjadi sholehah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekuatan Cinta dan Doa

13 Juli 2011   02:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:43 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Bersama belahan jiwaku saat ini adalah bukti kekuatan cinta dan doa…)

Sepuluh tahun lalu, ketika usiaku baru menginjak masa belasan tahun kisah ini bermula….

Siapa menyangka gadis kecil sepertiku yang saat itu baru menginjakkan kaki di rantau orang malah berniat menikah dini. Awalnya aku memulai hidup di Jogja semata-mata untuk mereguk ilmu di salah satu PTS di kota gudeg tersebut, tak disangka aku bertemu teman-teman yang merubah gaya hidup dan cara berpikirku….aku mulai intens mendalami ajaran agamaku. Dan tentu saja pernikahan dini para seniorku banyak mengispirasi diriku dan menjadi bagian lantunan doa-doa panjangku. Akhirnya, di semester ke 3 kuliahku, seorang pria sholeh, yang tampan lagi baik hati datang melamarku…tak tanggung-tanggung, Begitu ku iyakan Pria tersebut langsung menelepon orang tuaku yang jauh di Kalimantan. Kontan mereka terkejut….dan tentu saja lamaran tersebut ditolak.

Tak berapa lama pria tersebut telah menyelesaikan kuliahnya dan berangkat ke Batam untuk memulai pekerjaannya di salah satu PMA terkenal. Sekali lagi dia mencoba menelepon keluargaku dan menyatakan kesungguhannya untuk menikahiku. Ayahku pun sudi berkompromi dengan syarat aku menyelesaikan kuliahku terlebih dahulu.Terasa lega, meski harus menjalani LDR(Long Distance relationship), tak terbayang berbagaicobaan selama masa-masa tersebut, Berbagai rupa wanita cantik yang mengejar-ngejarnya bahkan sahabat karibku sendiri. Namun kekuatan cinta kami yang di barengi doa adalah satu-satunya hal yang menguatkan dan merekatkan jalinan hati kami.
Pertengahan 2005, aku menyelesaikan kuliahku, dengan berbagai angan indah aku pulang menuju kampung tercintaku, tapi nyata tak selalu seindah angan, ayahku tak sepenuhnya merestui hubungan kami. Kepulanganku disambut ritual-ritual gaib untuk memisahkan hati kami.

Aku yang kecewa, putus asa, dan tak kuasa apa-apa….hari-hariku yang terasa menyiksa, akupun berpikir untuk kabur dari rumah cinta orang tuaku, Tapi dengan tegas pria tersebut menyakinkanku…percayalah pada cinta kita,Allah pasti mendengar doa-doa kita dan menyatukan kita dalam bahagia…..

Aku sudah tak banyak berharap, hanya menyimpan asa di dalam dada, tak disangka awal 2006, tanpa pemberitahuan apa-apa pria tersebut datang ke rumahku yang jauh di pedalaman Kalimantan. Ayahku yang begitu keras akhirnya luluhdan bersdia menikahkan kami di pertengahan tahun itu.

Kini 5 tahun sudah pernikahan kami, merajut cinta dan bahagia bersama, dan tak henti-hentinya allah menjawab doa kami dengan menghadirkan 2 bidadari cilik di tengah-tengah kebersamaan indah ini.

Ya Allah…berkahilah keluarga kecilku, eratkan cinta di hati kami dan jadikanlah kami hamba-hambamu yang saling mencintai semata-mata karena kecintaan kami terhadapMu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun