Mohon tunggu...
Sarah Tsaqqofa
Sarah Tsaqqofa Mohon Tunggu... -

I am Food Scientist, Market Researcher, Point Guard (basket ball), supporter (badminton), love writing and Reading =)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hakikat Pengorbanan #1

20 Februari 2014   16:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Saya nggak tau mau berkata apa lagi karena alhamdulillah hari ini saya seneng banget bisa ketemu dan denger ceramah beliau lagi. Seperti biasa, ustadzah selalu menceritakan kisah-kisah sejarah zaman Nabi dengan metodenya yang seru sehingga jamaah bisa dengan khidmat mendengarkannya dan juga sangat menyentuh. Seperti biasa pula, ceramah ustadzah selalu membuat saya meneteskan air mata. Allahu Akbar, melihat dan mendengarkan ustadzah dari jauh saja sudah membuat saya bahagia. Sungguh, orang yang Allah muliakan pasti bisa membuat orang lain mudah jatuh cinta padanya. Semoga Allah selalu mencurahkan kasih sayang kepada ustadzah Halimah Alaydrus beserta keluarganya :)


Ini kali pertama saya datang di kajian musholla Al-Ikhwan Tebet, saya baru tau ada kajian rutin disini padahal deket banget dari rumah saya. Bahkan bisa jalan kaki :))

Saya datang pukul 10 pagi meski katanya kajian mulai pukul 8.30 pagi. Saya ngaret :( tapi untungnya ceramah belum mulai. Masha Allah, jamaah musholla al ikhwan pagi itu ramai sekali… segala jenis golongan usia pun hadir, mulai dari nenek2, ibu2 hingga remaja kayak saya ini hehehe.. (muslimah semua tapi)


Sebenernya tema kajian kali ini adalah tentang “Hakikat Pengorbanan”, berhubungan dengan hari raya idul adha. Ustadzah juga memaparkan berbagai kisah sirah namun ada satu hal yang benar2 menancap di hati saya.. berikut kisahnya.. ini adalah kisah pengorbanan Salah satu kaum anshor..


Suatu hari, saat Rasul dan para sahabat sedang berkumpul, tetiba datanglah kabar bahwa Rasul akan kedatangan tamu. Kemudian Rasul meminta tolong sahabatnya untuk melihat makanan yang ada di rumah istri-istrinya demi menjamu tamu tersebut.. ternyata, setelah diperiksa, semua rumah istri Rasul hanya tersedia air putih saja. Tidak ada makanan sama sekali di satu rumah pun.


Lantas Rasul menanyakan para sahabatnya apakah ada yang bersedia menjamu tamunya? Seorang bapak-bapak mengangkat tangannya..


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun