Mohon tunggu...
Higaras Sahal
Higaras Sahal Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kenyataan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Isoman Babak Kedua (Sebuah Kesaksian)

7 Agustus 2021   19:07 Diperbarui: 7 Agustus 2021   19:23 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selasa pagi 26 Juli 2021, saat Ophi (putri bungsu) sarapan berkata, "Penciumaku hilang". Akhirnya diambilkan parfum dan disuruh test untuk dicium, katanya, "Kurang terasa baunya". 

Saat itu perasaan saya langsung mulai bimbang dan kami putuskan untuk test swab nanti siang (sekitar pukul 14.00 WIB) dan mamanya Ophi (istri) juga sepakat ikut test swab karena sudah satu mingguan flu dan batuk. 

Sebelumnya saya yang duluan sakit flu dan batuk tapi 3 harian langsung sembuh setelah makan obat flu dan obat batuk (awalnya saya sudah sempat bertanya dalam hati, "Apa saya ini kena C19 ?").

Setelah test swab antigen di sebuah RS, sekitar pukul 16.00 WIB hasilnya saya ambil dan terbaca keduanya "positif". Lalu via WA saya beritahukan hasil test keduanya positif, serta saya katakan, "Namun itu tidak apa" (sekedar untuk menguatkan/memberi semangat) dan saya pun langsung pulang ke rumah. 

Saat mereka test saya tidak mau ikut test karena tidak merasa sakit (semuanya normal). What the next ? Karena sebelumnya sudah ada pengalaman (sebulan yang lalu siputri sulung juga sudah terpapar duluan dan isoman di rumah serta sudah sembuh) maka Ophi dan istri pun sama isoman di rumah saja. 

Lalu saat di perjalanan ke rumah saya mampir ke apotik untuk beli/menyiapkan obatan dan peralatan yang diperlukan.

Hari isoman di rumah babak kedua pun dimulai, mau tidak mau harus mereka jalani berdua (dan kami juga yang tidak terpapar, saya bersama siputri sulung harus selalu waspada). 

Banyak hal (suka dan duka saat isoman) yang tidak bisa saya ungkapkan semuanya disini. Mungkin sama dengan saudara/i-ku sebangsa dan setanah air yang ada anggota keluarganya telah mengalami isoman di rumah dan atau mengalami sendiri (tentu akan beda lagi jika isomannya di RS).

Tidak terasa hari isoman telah memasuki hari ke-11. Sepanjang berlangsung permainan/hari isoman ada sukaria dan duka/hal yang tidak menyenangkan. 

Oke langsung to the point aja, sukaria-nya adalah antara lain : Adapun tetangga kami semuanya baik hati (nyaris semuanya memberikan dukungan agar lekas pulih); kemudian selama isoman 10 hari bu RT cs mengantar dan memberikan makanan/nasi sebanyak 2 porsi secara gratis (jika saya yang menerima makanannya yang antar selalu bilang, "Ini gofood pak", sambil tertawa ); ditambah lagi beberapa tetangga dekat kami yang saling bergantian memberikan makanan, obat/vitamin dan buah. 

Untuk semua itu kami berhutang budi kepada mereka (bu RT cs dan para tetangga) semoga Tuhan yang maha kuasa (pencipta langit dan bumi) membalas budi baik mereka dengan melimpahkan rejeki dan kesehatan kepada mereka. Saat ini kami hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada mereka semua.

Selain hal di atas, ada lagi sukaria dan berkat yang lain berupa bantuan yang kami terima. Seperti adanya bantuan sembako dari gereja tempat kami ibadah, ada bantuan dari paguyuban/punguan marga berupa materi, ada bantuan berupa uang serta dukungan doa dari keluarga dekat, dan ada juga juga beberapa dulur yang kirim/antar makanan. Sama halnya, untuk semua itu juga kami hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, semoga Tuhan membalas budi baik kalian semuanya

Lalu apa masih ada lagi kah sukaria yang lain? Tentu masih ada. Yaitu dukungan doa, petunjuk dan motivasi dari keluarga kanduang maupun tidak kanduang, sahabat dan teman (termasuk teman fesbuk). Doa dan motivasi tersebut menjadi sukacita dan secara tidak langsung menjadi penyemangat bagi kami (yang isoman dan saya), yang disampaikan kepada saya via beberapa akun medsos. Terima kasih kepada kalian semuanya (special to my friends Silih NS   yang telah memberikan info resep obat via inbox). Tuhan lah yang akan membalas budi baik kalian itu .

Kemudian kalau begitu apa dukanya/hal yang tidak menyenangkan itu selama isoman? Sepertinya tidak ada. "Ah moso ?" "Oke baik kita adakan". Hal yang paling tidak menyenangkan itu adalah "membuat kopi sendiri", itu satu. Dan yang kedua adalah "si Ophi yang tidak mau berjemur" (selama isoman 11 hari dia hanya 4 kali mau berjemur, selainnya kerjanya online terus di kamar). Bagi saya hanya itu saja yang tidak menyenangkan, selebihnya "Segala Perkara Dapat Kutanggung Di Dalam Dia yang Memberi Kekuatan Kepadaku".

Hari ini Jumat, 06 Agustus 2021 istri dan Ophi (putri bungsu) telah isoman memasuki hari ke-11. Keadaan mereka hingga saat ini sudah semakin membaik (hanya Mama Ophi masih ada batuknya). Doa dan harapan kami (juga mohon doanya) semoga terus akan semakin membaik/pulih kembali, terima kasih.

Selamat menjelang DIRGAHAYU RI #ke_76

Salam sehat buat semua, semoga kita sehat dan selalu dalam lindunganNya

Ditulis tanggal 06/08/2021,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun