Mohon tunggu...
saqo shabiburrahman
saqo shabiburrahman Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kata "PAP" dan "OTW" dalam Kajian Semantik

29 November 2020   16:45 Diperbarui: 29 November 2020   16:46 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kushartanti, dkk, 2009:3). 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa merupakan media bunyi yang salah satu sifatnya adalah arbitrer, kemudian dipakai oleh suatu masyarakat untuk saling berinteraksi, berhubungan, bekerjasama dan mengenali diri (KBBI V Daring). 

Dengan sifatnya yang arbitrer, akan menimbulkan beragam pandangan mengenai bahasa. Hal ini menyebabkan, di masing-masing wilayah salah satunya adalah Indonesia memiliki tatanan bahasa beragam yang digunakan untuk saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lain. 

Melalui media bahasa inilah, masyarakat dapat menyampaikan apa yang dipikirkan untuk saling berinteraksi sebagai makhluk sosial baik secara lisan maupun tulisan.

Secara terminologis, semantik dapat didefinisikan sebagai bidang kajian linguistik yang mengkaji arti bahasa. Hal ini dapat kita pahami dari definisi yang dikemukakan Crystal (2008:428) dalam A Dictionary of Linguistics and Phonetics, yaitu bahwa semantik adalah “a major branch of linguistics devoted to the study of meaning in language, linguistics which studies meaning” (Makyun, 2011:4).

Seiring dengan perkembangan zaman sebagai generasi muda yang modern, informatif, serta kreatif. Menjadikan bahasa sebagai bentuk yang ekspresi yang timbul dalam pemikiran kaum milenial. 

Contohnya seperti bahasa prokem atau bahasa anak zaman sekarang, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) edisi V bahasa prokem merupakan ragam bahasa dengan leksikon tertentu, biasanya digunakan oleh kaum remaja (seperti kata nyokap untuk ibu, kuy untuk yuk, dan sokin untuk main; bahasa sandi remaja dan kelompok tertentu. Sedangkan  bahasa gaul adalah dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu atau di daerah tertentu untuk pergaulan.

Berdasarkan bahasa gaul yang sedang trend di kalangan kaum milenial menjadikan media sosial sebagai suatu tempat atau wadah yang digunakan sebagai alat dalam berkomunikasi dan juga berinteraksi.

Media sosial adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia saling berinteraksi satu sama lain tanpa mengenal ruang dan waktu. 

Salah satunya media sosial yang tengah naik daun dan banyak digunakan oleh kaum milenial adalah media sosial whatsapp. Whatsapp  adalah sebuah aplikasi chating atau obrol secara online dan berbagi foto dan mengambil video dan juga bisa mengirim file. 

Di whatsapp sering kita chatan atau chating dengan orang, semenjak beriringan zaman, dalam chating di whatsapp, seperti kita minta foto atau berangkat ketujuan tertentu sudah berubah bahasa yang dilakukan oleh anak muda zaman ini, seperti foto di ganti “PAP” dan seperti berangkat di ganti “OTW”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun