Mohon tunggu...
Sapurang Sangadji
Sapurang Sangadji Mohon Tunggu... Jurnalis - kuliah di universitas sarjanawiata tamansiswa

saya sapurang sangadji lahir di rohomoni kota ambon, kuliah di universitas sarjanawiata tamansiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan Milenial Melumpuhkan Negara

1 Agustus 2021   03:06 Diperbarui: 2 Agustus 2021   22:01 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Perempuan sering kali dikerap sebagai tiang Negara, sebab rusaknnya perempuan rusak pula Negara. Menganlisa dalam lingkungan sekitar banyak perempuan menjadi pandangan sosial dan buah bibir serta banyak kalangan pemuda yang membahas terkait perempuan. Tak bisa dipungkiri jika kita membahas perempuan maka secara perlahan kita menata karakter dan sifat perempuan. Maka secara tidak lansung kita mendidik Negara dengan sendirinnya. Sebab mendidik perempuan sama halnnya mendidik generasi muda. Hal ini akan menjadi faktor acuan untuk menghadirkan generasi yang produktif, berkarakter, dan cerdas seperti apa yang diinginkan setiap Negara demi mencapai kemajuan Negara sendiri. Perempuan ibarat tanaman yang mampu membawa keberuntungan untuk alam dalam hal menciptakan keindahan. Rusaknnya tumbuhan maka rusak pula alam sehingga  akan berakibat fatal bagi kehidupan. Begitulah peran perempuan dalan Negara.

Namun jika disinggung perempuan muda pada zaman sekarang yang sering dijuluki perempuan milenial yaitu perempuan yang memiliki pola hidup moderen dan  perempuan yang hidup serba instan. Kini perempuan banyak jadi bahan cibiran sosial melalui berbagai media yang dipakai oleh berbagai perempuan yang  mampu melumpuhkan karakter dan imannya, seperti halnnya aplikasi tiktok, instagram, facebook, dan berbagai media sosial lainya yang serta merta menggunakan media-media tersebut untuk mengaploud foto yang tidak baik dipandang, bahkan jadi konsumsi publik yang mengundang syawaat. Dan bahkan para muslim pun melakukan hal sedemikan yang tadinnya sering pakai hijab malah dipengaruhi oleh media sosial untuk foto dan membuat video yang dapat menujukan auratnnya. Hal ini sangat memberikan kesan yang tidak baik bagi Negara indonesia. Sebab Negara indonesia dikenal dengan negara  muslim maka secara tidak lansung citra Negara dapat memicu penilaian buruk dari Negara lain dan jika hal ini dibiarkan maka Negara dalam ancaman cibiran sosial secara internasional dan bahkan  akan berpengaruh untuk generasi berikutnnya yang menghidupkan minimnnya karakter.

Kembali kita singgung terkait perempuan sekarang yang pola hidupnnya secara instan. Yang hanya mengandalkan aplikasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semisal dalam hal soal logistik yang banyak sekali perempuan sekarang acuh tau soal masak yang hanya mengakses berbagai media untuk memesan makanan seperti halnya aplikasi go food atau  shoping food tak bisa kita bayangkan berepa banyak generaasi perempuan sekarang yang hidup bergantungan menggunakan alat moderen. Dan hal ini dapat melestarikan kebodohan perempuan untuk mengetahui tugasnnya yaitu memasak sebagai bentuk pengabdian cinta untuk keluarga dan suamainnya jikalau suda masuk dalam rana rumah tangga.  Dan bahkan banyak sekali perempuan yang menikah namun tidak bisa memerankan dirinnya dalam hal logistik. Dalam arti tidak bisa melakukan pengabdian cinta untuk suami dan keluarga melalui masakan lezat yang harus dihindangkan.

Ditinjau kembali pula ibu-ibu dalam massa milenial sekarang, yang  sangat nyaris dinilai cara peranannya sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknnya. Karena ada sebagian ibu-ibu yang selalu menyibukan diri untuk main HP sampai lupa tugas perannya sebagai ibu dan istri. Hal itu memberikan pengaruh yang drastis bagi generasi muda. sebab setiap anak yang lahir dari seorang ibu yang biground hodupnnya hanya mementingkan main HP dan menyepelehkan didikan bagi anak-anaknnya maka saat itu telah menghidupkan kemelaratan pengetahuan karakter. Dan memadu kebodohan sifat bagi anak-anaknnya. Jika sifat-sifat seperti itu tidak dilenyapkan maka Negara indonesia akan kekurangan generasi produktif dan generasi cerdas. Dan hal ini dapat melumpuhkan Negara untuk mencapai kemajuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun