Mohon tunggu...
Saptono P
Saptono P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hidup di Perantauan, Bulek Narti Berjualan Molen, Onde-onde Mini, dan Salome

23 September 2021   12:40 Diperbarui: 23 September 2021   12:45 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wanita paruh baya ini bernama bulek Narti. Beliau kelahiran Kediri 56 tahun yang silam. Sudah merantau ke Balikpapan saat usia 23 tahun. Dengan bermodal nekad bersama suami, beliau ingin merubah nasib dengan merantau ke Balikpapan tahun 1988. Awalnya Bulek Narti hanya seorang ibu rumah tangga saja. Hanya suaminya yang bekerja sebagai sopir taxi argo. 

Di Balikpapan tahun segitu buat seorang sopir taxi sudah cukup untuk bisa bertahan hidup. Walau hidup bersahaja keluarga bulek Narti tetap merasakan kebahagian. Dulu memang banyak orang jawa beranggapan bahwa merantau ke Balikpapan paling enak karena paling mudah mencari pekerjaan. Mau berjualan apapun pasti laku. Ibarat kata walau jualan makanan rasanya kurang enak tetap saja masih laku. 

Hal ini karena kebiasaan orang Balikpapan cenderung membeli masakan jadi dibanding masak sendiri. Bulek Narti sendiri telah memiliki 3 orang anak. Dua anak perempuan dan satu laiki-laki. Awal tiba di Balikpapan keluarga bulek Narti tinggal dengan menyewa rumah di sekitaran bandara sepinggan. 

Namanya awal hidup di daerah perantauan tentu banyak sekali kendalanya. Kebutuhan keluarga hanya bisa dipikir dan dipecahkan bersama suami. Namun demikian dibanding hidup di jawa kehidupan bulek Narti masih agak lebih baik di Balikpapan. Paling tidak saat itu tidak menumpang mertua dan jadi beban hidup mertuanya. 

Perjuangan hidup bulek Narti dan keluarga rupanya tidak sia-sia. Dengan sedikit demi sedikit menabung akhirnya keluarga bulek Narti bisa membeli rumah sendiri. Walau tidak besar tapi masih cukup layak untuk ditinggali berlima.

Bulek Narti sendiri berjualan molen dan onde-onde mini sudah sejak 2011. Saat itu kebutuhan keluarga memang membutuhkan banyak uang apalagi anak-anaknya sudah mulai masuk sekolah sma. Tempat yang dipilih untuk berjualan molen dan onde-onde mini tidak jauh dari tempat tinggalnya sekarang yaitu di depan perumahan Palm Hills Balikpapan. Selain tempatnya yang strategis karena di pinggir jalan, daerah depan perumahan ini banyak ditempati kantor-kantor perusahaan. 

Sehingga ini menjadi salah satu target pembeli molen dan onde-onde mini buatan Bulek Narti. Setiap harinya Bulek Narti berjualan mulai pukul 8 pagi hingga jam 4 sore. Kadang kalau pas lagi laris sebelum adzan dhuhur pun lapaknya sudah tutup. Molen buatan Bulek Narti memang sedikit berbeda dari molen biasa. 

Selain bentuknya yang kecil, molen Bulek Narti terdiri dari berbagai macam isi. Ada yang isi pisang, nanas, cokelat dan nangka. Selain rasanya yang enak harganya pun cukup terjangkau. 

Sedangkan onde-onde mininya sama seperti onde-onde umumnya yaitu berisi kacang hijau. Namun bentuknya berupa bola kecil-kecil sehingga terasa pas dimulut ketika memakannya. Untuk meningkatkan pendapatan, Bulek Narti juga menerima apabila ada pesanan dari pelanggan. 

Sejak tahun 2018, sesuai dengan permintaan pelanggan akhirnya Bulek Narti menambah lapaknya satu dengan berjualan salome. Makanan salome ini memang menjadi salah satu makanan yang paling digemari oleh masyarakat Balikpapan. Jadi jangan kaget kalau ke Balikpapan akan banyak ditemui penjual salome di jalanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun