Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kecil tapi tua , Dekat dan Banyak menjadi Menarik

4 Agustus 2012   04:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka kaktus dalam rumah kaca ( foto : hb.sapto nugroho )

Untuk menuju tempat wisata orang dengan rela menempuh perjalanan cukup jauh. Oleh karena itu jika di daerah tujuan wisata ada dua object atau lebih, tentu akan sangat menarik dan banyak dikunjungi orang. Selain menghemat biaya transportasi, juga menghemat waktu karena dalam satu haru bisa mengunjungi dua tempat atau lebih. Faktor kedekatan tujuan tempat wisata ini patut dipikirkan dalam pengembangan tempat wisata di Indonesia juga. Minggu lalu, 31 Juli 2012, seperti yang saya tuli sebelumya saya menikmati keindahan alam gunung kecil yang luar biasa indahnya ( menurut saya ), seperti tulisan di sini : http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/08/04/kecil-hijau-dan-indah/ (  Click di sini ) Persis dibawah gunung Omuro ini ada taman yang disebut "Saboten Koen" artinya "Taman Kaktus".  Kaktus adalah tanaman di daerah kering dan panas, sedangkan Jepang sendiri negara empat musim. Untuk memelihara pohon kaktus yang cukup banyak jenisnya ini maka dibuat rumah kaca.  Dari atas gunung Omuro tampak rumah2 kaca yang berbentuk piramid ( seperti dalam gambar dibawah) . Dalam rumah kaca dijaga suhu udara sehingga selalu panas sesuai iklim pertumbuhan kaktus.  Saboten Koen ini terletak di kota Ito, kot kecil kurang lebih 2 jam perjalanan dari kota Tokyo. [caption id="attachment_204525" align="aligncenter" width="600" caption="Aneka kaktus dalam rumah kaca ( foto : hb.sapto nugroho )"][/caption] Hal kedua yang membuat suatu hal menarik adalah "banyak". Kalau tanaman kaktus itu cuma satu atau dua, maka tidak akan menarik pengunjung. Jumlah pohon kaktus yang ditanam cukup banyak sehingga rumah kaca dibuat beberapa buah. Dari rumah kaca yang satu ke rumah kaca berikutnya, dibuat suatu jalan penghubung di bawah tanah, sehingga semakin menarik. Baru kali ini saya tahu ternyata kaktus itu bisa berbunga juga. Ada beberapa kaktus yang umurnya sudah sangat tua, bahkan ada yang lebih dari 100 tahun. Kaktus yang ditanam diambil dari berbagai negara seperti Mexico,  Amerika dan negara pana lainnya. Selain pohon kaktus di taman ini juga ada beberapa binatang, jadi semacam kebun binatang kecil2an. Ada juga satu panggung pertujunkan dan pada jam2 tertentu ada pertunjukan. Waktu itu sempat melihat pertunjukan simpanse,  tentu saja menjadikan daya tarik sendiri. Setahu saya di Indonesia sudah ada taman anggrek yang mungkin mengumpulkan aneka anggrek, mungkin juga bisa dibuat taman2 lain dimana kita bisa melihat aneka jenis tanaman. Semoga saja semakin banyak tempat wisata alami di Indonesia, sehingga rasa cinta ke alam juga semakin baik. [caption id="attachment_204526" align="aligncenter" width="600" caption="Jenis kaktus yang sudah berusia tua ( foto : hb.sapto nugroho )"]

Jenis kaktus yang sudah berusia tua ( foto : hb.sapto nugroho )
Jenis kaktus yang sudah berusia tua ( foto : hb.sapto nugroho )
[/caption] [caption id="attachment_204527" align="aligncenter" width="600" caption="Kaktus dengan umurnya, ada yang 50 tahun ( foto :hb.sapto nugroho )"]
13440556628387424
13440556628387424
[/caption] [caption id="attachment_204529" align="aligncenter" width="600" caption="Tampak piramid rumah kaca taman kaktus dari atas gunung Omuro ( foto : hb.sapto nugroho )"]
Tampak piramid rumah kaca taman kaktus dari atas gunung Omuro ( foto : hb.sapto nugroho )
Tampak piramid rumah kaca taman kaktus dari atas gunung Omuro ( foto : hb.sapto nugroho )
[/caption] Salam dan selamat akhir minggu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun