Mohon tunggu...
Hb. Sapto Nugroho
Hb. Sapto Nugroho Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup ini adalah Pikink ( Selalu senang dan bersyukur ), sementara tinggal di Tokyo

senang berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jepang Mulai Ditinggalkan

16 September 2011   07:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:55 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_135273" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Jepang  sehabis gempa dan tsunami, banyak warga asing yang meninggalkan jepang karena takut radiasi dari PLTN Fukushima yang meledak.  Meskipun keadaan belum membaik, sekarang ini hampir semua warga asing yang dulu sempat pergi sudah kembali ke Jepang. Menguatnya harga atau nilai tukar mata uang Yen,  memang tidak selalu menguntungkan.  Untuk yang punya keperluan membeli produk dari luar jepang memang agak beruntung karena terasa murah dengan nilai YEN tinggi,  akan tetapi untuk industri yang memproduksi di Jepang dan dijual ke negara di luar jepang, maka sangat terasa ongkos produksinya tinggi dan harga jualnya semakin rendah. Nilai tukar YEN, di kwartal pertama  tahun 2010 sudah mulai menguat dengan nilai tukar terhadap dollar Amerika sebesar 90 ( 1USD = 90 YEN).  Penguatan ini semakin tajam di bulan Nonvember 2011 yang mencapai nilai tukar 1 USD senilai 79 Yen.  Di saat ini pemerintah jepang sempat intervensi sehingga Yen melemah sekitar 6 point atau 1USD = 85 Yen. Dengan bencana tsunami dan gempa, banyak orang membeli Yen untuk dikirim ke Jepang sebagai bantuan,  keadaan ini SEDIKIT mempengaruhi kenaikan harga Yen.  Setelah beberapa bulan dari gempa dan tsunami diduga Yen akan melemah lagi, akan tetapi dugaan ini tidak terjadi.  Yen terus menguat dan posisi hari ini pada nilai 76 Yen untuk 1 dollar Amerika. Hari ini, 16 September 2011,  diberitakan bahwa perusahaan chip memory yang terkenal Elpida Memory, akan memindahkan 40% tempat produksinya dari Hiroshima ke Taiwan, karena menguatnya nilai tukar Yen ini.  Elpida merupakan perusahaan ketiga terbesar di dunia yang memproduksi DRAM ( Dynamic Randon Access Memory ).  Selain itu ada pemindahan juga beberapa bagian di tubuh Panasonic Group,  yaitu dari Osaka ke Singapore. Gejala menguatnya Yen dan kemungkinan pindahnya industri ini ditangkap oleh Taiwan dengan cepat.  Secara khusus memang Taiwan mengadakan promosi besar2an ke Jepang.  Taiwan membuat "kompleks Jepang"  di negaranya. Pada bulan Agustus 2011, sebanyak 230 utusan Taiwan datang ke Tokyo dan Osaka menawarkan perusahaan Jepang untuk membuka industri dan toko di kompleks itu.  Taiwan memberi kemudahan serta memperbolehkan pembangunan fasilitas di kompleks itu agar nyaman untuk pekerja dari Jepang.  Rupanya pindahnya Elpdia ini merupakan salah satu hasilnya. [caption id="attachment_135232" align="aligncenter" width="500" caption="Nilai Yen yang menguat menjadikan pusat industri pindah ke luar Jepang"][/caption] Kalau beberapa waktu yang lalu kita dengar niat Toyota meningkatkan produksi mobilnya di Indonesia, mungkin juga berkaitan dengan menguatnya Yen ini.  Semoga di Indonesia tidak hanya produksi mobil saja, tetapi juga produk2 lain sehingga Industri di Indonesia juga bisa tambah maju.  Bagus juga agak sedikit meniru Taiwan dalam mengundang investor yaitu dengan membuat "kompleks suatu negara", tentu ini akan menarik. Tentu saja selain itu "birokrasi"  negara kita harus dibersihkan dari "segala macam pungutan" yang tidak jelas. Semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun