Mohon tunggu...
Sapti Nurul hidayati
Sapti Nurul hidayati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

Mantan ibu bekerja, yang sekarang jadi IRT biasa. Suka hal-hal yang berbau sejarah. Sedang belajar menulis lewat aktifitas ngeblog. Membagikan cerita dan tulisan di blog pribadi https://www.cerryku.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Upaya Mewujudkan Akses Kesehatan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas Termasuk Orang Dengan Kusta

23 Juli 2021   21:46 Diperbarui: 23 Juli 2021   22:48 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Publik KBR, Akses Kesehatan Inklusif Bagi Penyandang diabilitas termasuk orang dengan kusta (doc.KBR)

Untuk itu sekali lagi edukasi dan literasi tentang penyakit kusta, terutama kepada generasi muda merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Mas Ardiansyah juga berharap nantinya Permata sendiri bisa menjadi organisasi inklusi yang anggotanya tidak hanya OYPMK saja tapi semua orang yang memiliki kepedulian terhadap upaya penanggulanan penyakit kusta dan persamaan hak yang diterima oleh penderita kusta dan OPYMK.

Karena OYPMK  butuh dukungan agar bisa kembali ke masyarakat dengan penuh percaya diri dan menemukan potensi diri yang bisa dikembangkan sehingga bisa mandiri. Dan itu perlu dukungan semua pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat luas.

Sedangkan Pak Wata menyampaikan juga upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Subang untuk memberikan akses kesehatan kepada penyandang disabilitas dan penderita kusta, diantaranya adalah :

  • Melakukan advokasi kepada pemerintah sebagai implementasi UU no 8 tahun 2016
  • Integrasi peran stake holder
  • Integrasi layanan bagi disabilitas dan penderita kusta melalui SKPD.

Adapun 4 program prioritas untuk penderita kusta dan disabilitas di Kabupaten Subang adalah :

  • Kontrol dan cegah kusta melalui edukasi, pendampingan, dan kontrol penularan.
  • Cegah kecacatan sehingga harus dilakukan pengobatan sejak dini.
  • Pemberdayaan para OYPMK dengan pelatihan life skill.
  • Pengurangan stigma dan diskriminasi melalui komunikasi dan workshop perubahan perilaku bagi tokoh masyarakat yang dianggap berpengaruh yang diharapkan dapat memberikan pemahaman yang benar tentang  kusta kepada masyarakat sekitar.

Dengan upaya-upaya di atas diharapkan stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap penderita kusta dapat hilang. Dan dengan sendirinya akses layanan kesehatan inklusif  bagi penyandang disabilitas termasuk penderita kusta dapat semakin terbuka.

Semoga dengan dukungan dan peran semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun komunitas, hal ini dapat terwujud. Sehingga angka kejadian penyakit kusta dapat semakin turun, dan ke depan Indonesia dapat bebas dari penyakit kusta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun