Pergerakan HMI
Tak sedikit yang memperbincangkan tentang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sebuah himpunan mahasiswa tertua dan terbesar di Indonesia.Â
Sudah 73 Â tahun (1947-2020), himpunan mahasiswa islam (HMI) adalah organisai mahasiwa yang didirikan di Yogyakarta 12 Rabiul awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947, atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam (sekarang Universitas Islam Indonesia), sejak masa-masa Indonesia mempertahankan kemerdekaannya
Sesuai namanya HMI adalah  organisasi mahasiswa. Hanya mahasiswa yang bisa mendaftar untuk mengikut Latihan Kader (LK) untuk menjadi anggota HMI. Apapun latar belakang mahasiswa itu, selagi dia seorang umat islam dan mahasiswa. Maka, dia berkesempatan mengikuti seleksi, pelatihan dan berorganisasi di HMI.
Sedikit mengulas mengenai status organisasi HMI. Sesuai konsitusi organisasi, HMI  berstatus sebagai organisasi kader, sedangkan perannya  sebagai organisasi perjuangan yang bersifat independen.Â
Jadi, mahasiswa islam yang bergabung adalah kader perjuangan di HMI adalah kader perjuangan yang mandiri atau independen, baik independen etis dan organisatoris.
Dalam perjalanannya HMI tidak terlepas dari kritik terhadap pola perkaderannya selama ini. Salah satunya pola pengkaderan formalnya.Â
Pengkaderan HMI dibagi atas, Latihan Kader I ( Basic Training), LK II (Intermidiate Training), LK III ( advance Training) , untuk itu, Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI menyelenggarakan LK dengan menyesuaikan situasi dan kondisi kekinian. Namun, tetap saja, banyak rintangan dalam menyelenggarakan LK di HMI.
HMI Cabang Lubuk Sikaping
Selama ini, dan sejauh mana peran  HMI Cabang Lubuk Sikaping Badko HMI Sumatera barat yang alamat sekretariatnya Jalan By pass Pasar benteng Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, sejak berdirinya sampai saat ini masih aktif dalam pengkaderan walaupun hanya ada 3 Komisariat yaitu Komisariat Tarbiyah STAI Lubuk Sikaping, Komisariat Dakwah STAI Lubuk Sikaping dan Komisariat Yappas. Pengkaderan di Komisariat adalah ujung tombak dan awal pembentukan kader-kader HMI, bermutu atau tidaknya kader tergantung pada proses pengkaderan dia di komisariat HMI.Â
Untuk mewujudkan kader berkualitas, komisariat harus mampu mewujudkan tradisi akademis yang kondusif untuk pengembangan kapabilitas dan mentalitas kader.
