Mohon tunggu...
Saodah
Saodah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profil saya

Dengan saya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Permasalahan "Nasi Goreng Ibu Endang" di Tengah Pandemi Covid-19

18 Oktober 2021   15:31 Diperbarui: 18 Oktober 2021   15:34 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era pandemi Covid-19 dunia sedang mengalami penyusutan ekonomi secara global, dimana banyak pelaku-pelaku bisnis mengalami dampak negatif akan pemasukan finansial.

Permasalahan-permasalahan tersebut meliputi penurunan tingkat penjualan sehingga mengakibatkan penurunan omset dan pendapatan dikarenakan konsumen meminimalisir pengeluaran. Hal ini menjadi pemicu terjadinya persaingan yang tidak baik disektor bisnis dari berbagai sisi apapun itu.

Di negeri Indonesia tercinta ini sendiri seluruh pelaku bisnis dituntut untuk saling bersaing dengan melahirkan ide-ide kreatif yang mana bisa manarik perhatian konsumen dengan sehat tanpa membawa dampak negatif bagi pelaku bisnis maupun konsumen itu sendiri. Inovasi pribadi merupakan simbol perjuangan bagi para pengusaha yang harus dijadikan sebagai visi agar majunya perekonomian bangsa dan negara.

Di Indonesia saat ini dihadapkan dengan lika liku permasalahan ekonomi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya usaha yang lumpuh ditengah-tengah masyarakat dikarenakan minimnya konsumen.

Seperti yang dipaparkan dalam berbagai media nusantara bahwasanya perekonomian di negara Indonesia tercinta ini sedang tidak baik baik saja, masyarakat Indonesia sudah menyadari akan hal itu semenjak Covid-19 memasuki negara Indonesia.

Berbagai macam spekulasi maupun asumsi bermunculan dalam segala aspek negara terutama pada sektor perekonomian, spekulasi maupun asumsi tersebut terbentuk dikarenakan isu-isu yang bertebaran dan mengenai ini lah yang membuat pelaku bisnis harus menata ulang strategi yang mampu mengatasi berbagai masalah agar terhindar dari pemikiran-pemikiran kuno masyarakat.

Di kota Dompu, Tepatnya di desa Daha, Rasa bou, terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dikenal dengan "Nasi Goreng Ibu Endang".

Usaha ini berdiri berdasarkan kebutuhan konsumen akan kuliner favorit masyarakat umum yang dijual pada malam hari. Dengan memiliki rasa yang khas dan unik yang jarang ditemukan didaerah lain, usaha nasi goreng tersebut sangat diminati masyarakat di Kawasan desa Daha, Rasa bou, dan juga desa Marada.

Cabai merupakan salah satu bahan pokok yang di gunakan dalam usaha nasi goreng Ibu Endang, tetapi cabai ini bersifat musiman yang mengakibatkan harga cabai tidak setabil. Hal ini dapat Ibu Endang siasati dengan beberapa cara seperti menyimpan cabai di dalam lemari pendingin dan bisa juga di keringkan dengan dijemur agar cabai dapat bertahan lebih lama. jadi konsumen tetap bisa meikmati nasi goreng Ibu Endang dengan harga yang sama meskipun harga cabai di pasar sedang melonjak tinggi.

Di karenakan kondisi pandemi saat ini yang mana dilakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Indonesia (PPKM) sehingga mengakibatkan aktifitas masyarakat terhambat ataupun terganggu dikarenakan banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak masyarakatseluruh indonesia, hal inilah secara langsung memberi dampak pada para pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah, dampak ini dirasakan langsung oleh Ibu Endang selaku pemilik usaha Nasi Goreng tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun