Pengertian Mi'raj dan Isra.
MI'RAJ, diangkatnya derajat kerohanian Rasulullah Saw. setinggi-tingginya ke hadhirat Allah Swt, hingga mencapai kedekatan yang istimewa melebihi kedekatan nabi-nabi sebelumnya, kedekatannya digambarkan seperti : Kemudian ia, Rasulullah, mendekati Allah, lalu Dia, Allah, kian dekat kepadanya, Maka jadilah ia,seakan-akan, seutas tali dari  dua buah busur.(An-Nazm)
ISRA, berjalan pada waktu malam, menunjuk kepada Peristiwa perjalanan kasyafiah yang dialami Rasulullah Saw dari Masjidil Harram ke Masjidil Aqsa.
Latar Belakang.
Penganiayaan Orang kafir Quraisy terhadap Rasulullah dan Para sahabat terus meningkat. Pada waktu itu para pengikut beliau menderita bermacam-macam kesusahan yang ditimpakan oleh orang-orang kafir, ada yang dipukul sampai mati, ada yang dilemparkan hidup-hidup ke dalam api, ada yang dijemur tanpa diberi makan sampai meninggal, dan banyak pula harta mereka yang di jarah dan dirampas tanpa tersisa sedikitpun.Â
Ringkasnya penderitaan itu begitu hebat nyaris tidak ada bandingannya, Nabi Muhammad dan Keluarga dekat beliau diboikot dan asingkan di suatu lembah milik Abu Thalib.
Dalam masa penderitaan ini terjadilah peristiwa Isra' sebagai hiburan rohani, yang menggambarkan bahwa Allah Swt, senantiasa melindungi beliau dan para sahabat, sekaligus juga merupakan janji kemenangan Islam di masa setelahnya akan segera diraih oleh Rasulullah Saw.
Waktu Kejadian Mi'raj dan Isra
Menurut keterangan Al-Qur'an dan unsur sejarah yang dapat diteliti, peristiwa Mi'raj terjadi pada tahun ke 5 Kenabian, sebagaimana kita ketahui bahwa Surat An-nazam yang menceritakan Mi'raj Rasulullah Saw, adalah diturunkan pada tahun ke 5 kenabian. Sedangkan Isra' terjadi pada tahun 11 Kenabian, sebagaimana surat yang membahasnya (surat Al-Isra) adalah diturukan pada tahun 11 Kenabian, satu tahun sebelum rasulullah saw hijrah ke Madinah.
Hakikat Mi'raj dan Isra