Mohon tunggu...
Sanusi at Maja
Sanusi at Maja Mohon Tunggu... Penulis - Da'i/ Alumni Pasca Unira Malang

Love for All Hatred for None

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Bersaudara

1 Maret 2021   07:14 Diperbarui: 1 Maret 2021   08:21 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/SILA EMAS Jember

Odi atretanan adalah sebuah pepatah berbahasa Madura, yang berarti hidup seduluran. Pesan edukasinya sangat jelas bahwa hakikatnya semua makhluk ciptaan Tuhan adalah bersaudara.

Persaudaraan sejati menghendaki agar kita tidak membedakan identitas pribadi, seperti suku, ras, agama dan keyakinan. Persaudaraan merupakan fitrah kemanusiaan sebagai makhluk sosial.

Padanan persaudaraan dalam bahasa Arab adalah ukhuwwah yang terbentuk dari kata Akhun yang berarti saudara dan ia memiliki makna ikatan kejiwaan yang melahirkan perasaan mendalam dengan kelembutan, cinta dan sikap hormat kepada setiap orang yang sama-sama diikat dengan akidah Islam, iman dan taqwa, demikian dijelaskan dalam kitab Tarbiyatul Aulad fi al-Islam, seperti di kutip dalam halaman Lintas Gayo.co.

Ukhuwah di Kalangan warga nahdiyyiin telah berkembang menjadi 3 konsep yang sangat kokoh memaknai ukhuwah dalam kehidupan berbangsa yang majemuk, yaitu ukhuwah Islamiyah (persaudaraan di antara sesama Muslim), ukhuwah Wathoniah (persaudaraan sebangsa) dan ukhuwah basyariah (persaudaraan sebagai sesama manusia).

Tri Ukhuwah ini pernah disampaikan juga oleh Cendekiawan Muslim Helmi Faishal dalam KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia pada 2018, ketiganya mendesak untuk kita laksanakan dengan proyeksi bahwa, jika sesama anak bangsa berbeda dari sisi keyakinan agama tidak harus memantik permusuhan toh mereka masih sama-sama saudara sebangsa, jika pandangan itu belum cukup meredakan emosi kemarahan, arahkan pandangan pemikiran bahwa mereka yang berbeda itu selagi masih manusia berarti sama-sama makhluk Tuhan. Dari hal inilah ukhuwah basyariah diperlukan.

Mendasarkan diri pada kajian odi atretanan atau ukhuwah seperti tertulis di atas, Peace Leader Indonesia bekerjasama dengan Save NKRI Jember, Forum SILA EMAS ( Silaturahmi Lintas Iman dan Elemen Masyarakat) kabupaten Jember, Majlis Antar Gereja, Koalisi Perempuan Indonesia dan Jemaat Ahmadiyah cabang Jember, telah menyelenggarakan silaturahmi saling mengenal dan sharing satu sama lain. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah Ir. Hamid Ahmad, PerumTegal Gede, Jln. Karangsetra no. 15 kabupaten Jember.

Sesuai kondisi pandemi kegiatan ini hanya dihadiri 20 peserta saja dengan menerapkan prokes yang ketat. Hadir dalam kegiatan ini perwakilan ormas tersebut di atas plus KH. Misbah (Pengasuh Ponpes Raudoh Darusalam, Bangsal Sari. Hadir pula dalam kegiatan ini Ketua Lesbumi Cabang Jember dan semuanya telah berkontribusi menyemarakan kegiatan ini. 

Bapak Ignatius Sumarwiadi, Ketua SILA EMAS dan Ketua Majlis Antar Gereja se Kabupaten Jember, berpesan bahwa Forum Silaturahmi ini bertujuan untuk merekatkan semua elemen bangsa dalam persatuan NKRI, saling mengenal satu sama lain adalah jalan untuk lebih mendekatkan persaudaraan, hindari perdebatan teologis, karena perbedaan adalah keniscayaan.

K. H Misbah, menyampaikan gagasan, bahwa untuk pemberdayaan kesejahteraan umat silaturahmi ini harus kita tingkatkan dengan memperbanyak kegiatan sosial yang bernilai ekonomis, "bisnis to bisnis".pada kesempatan ini juga beliau langsung mempraktekan idenya dengan menawarkan sejumlah produk SDGs ( Sustainable Development Goals) yang langsung disambut baik oleh para hadirin.

Komitment bidang action sosial lain yang disepakati dalam pertemuan ini Forum SILA EMAS Jember menyepkati agenda bulan maret untuk terjun langsung membantu TMMD ( TNI Manunggal Membangun Desa) di Desa Silo dalam rangka membangun rumah-rumah penduduk yang tidak layak huni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun