Mohon tunggu...
Hasan Sanusi
Hasan Sanusi Mohon Tunggu... Teknisi - Nothing else

Think Globally Act Locally

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyelisik Religi TKI di Negara Sekuler

27 Mei 2018   18:58 Diperbarui: 30 Mei 2018   09:31 2550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Muslim di Korea Selatan. Sumber: republika.co.id

Dengan adanya realitas yang demikinan,negara yang dikenal sangat menjunjung tinggi nilai dan norma religiusitas dalam kesehariannya ini, seharusnya saling gotong royong memanfaatkan segala potensi alam sebagai salah satu solusi untuk mengentaskan masalah kemiskinan dan menurunkan angka pengangguran yang ada di Indonesia.

Namun, sangat disayangkan, begitu banyaknya potensi alam yang tidak dikelola sendiri oleh Indonesia. Sehingga menjadikan masyarakat Indonesia tidak lagi hanya sebagai penonton di negeri sendiri.

Apalagi jika sampai harus melancong ke negara orang demi mencari sesuap rejeki untuk meningkatkan taraf hidupnya di negara yang makmur ini.

Dalam sejarahnya pengiriman tenaga kerja keluar negeri sebenarnya merupakan produk budaya yang ditinggalkan oleh penjajahan Hindia Belanda yang pernah masuk ke Indonesia, yaitu telah ada sejak tahun 1887-an.

Namun sangat disayangkan produk budaya yang merupakan peninggalan penjajahan Hindia Belanda setelah merdekapun masih digunakan oleh negara.

Alih-alih untuk membantu masalah inflasi yang terjadi pada devisa negara dan mengurangi pengangguran karena negara hampir tumbang terlebih setalah krisis moneter di zaman orde baru, pengiriman TKI pun semakin berkembang saat itu. Sehingga hal ini meregenerasi dan semakin meningkat hingga saat ini.

Berdasarkan data Kementrian Ketenagakerjaan pada 2010 hingga Agustus 2015 setidaknya ada 25 negara yang tercatat menjadi tujuan TKI. Ke-25 negara itu tersebar di tiga kawasan, yakni Asia, Timur Tengah, Afrika, serta Eropa.

Dari ketiga kawasan tersebut salah satu negara favorit yang menjadi tujuan para TKI untuk mengaduhkan nasibnya adalah Korea Selatan. Animo masyarakat Indonesia untuk bekerja di Korea selatan sangat tinggi yaitu sekitar 30 ribu-33 ribu orang setiap tahunnya. Namun karena adanya beberapa seleksi hanya ada sekitar 6.500 orang calon TKI yang lulus tes setiap tahunnya.

Oleh karena itu, sejak tahun 2007 sampai awal 2016, jumlah tenaga kerja asal Indonesia di Korea Selatan sekarang ini telah mencapai sekitar 58 ribu orang .

olah digital dari sumber: youthmanual.com
olah digital dari sumber: youthmanual.com
Dalam segi religiusitas, paham yang dianut oleh masyarakat negara yang dijuluki sebagai negara ginseng ini adalah paham sekuralisme,yakni Negara tidak ikut campur dalam hal religi/kepercayaan masyarakatnya. Sekuralisme yang di negara Ginseng ini tergolong kedalam kedalam sekuralisme ekstrem.

Menurut Drs. D. Hendropuspito, O.C dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Agama menerangkan bahwa yang dimaksud dengan sekuralisme ekstrem adalah pandangan hidup atau ideology yang mencita-citakan otonomi nilai duniawi lepas dari campur tangan Tuhan dan pengaruh agama (D.Hendropuspito,1983: 136).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun