Mohon tunggu...
Mansur
Mansur Mohon Tunggu... Guru - Lajang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jika Ingin mendapatkan Telor Jangan potong Ayamnya...!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berhasil Dicintai dengan Modal Ikhlas

12 Oktober 2019   03:03 Diperbarui: 12 Oktober 2019   03:17 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pak Muji adalah Sosok ustadz yang sedang berbicara di depan kelas. Beliau mengajarkan ilmu baca Al-Qur'an di salah satu majlis. Tapi kali ini mungkin dia harus mengajarkan semua ilmu syariat, karena dialah satu-satunya ustadz yang ada di dusun itu.

Pak muji adalah seorang ustadz yang baik. Ketulusannya membimbing anak-anak di majlis ini tak menyurutkan semangatnya. Walau dia tidak dibayar, tapi pak muji tekun dan terus mengajarkan ilmu agama kepada santri-santri di majelis yang ada Di dusun itu.

Di dusun ini tidak ada majelis/pesantren. Jika ingin mengaji, maka penduduk dusun ini harus menempuh perjalanan yang cukup jauh agar bisa mengaji.

Harus menempuh perjalanan dengan melewati sungai yang deras, hutan yang rimba dan waktu yang cukup panjang.

Tapi ustadz yang satu ini, dia dengan ikhlasnya mau membimbing santri-santri di majlis yang ada di dusun ini. Kalau ditanya makan apa disini, kami biasanya hanya makan dengan singkong yang dibakar, mandi di sungai dan tempat tinggal yang terbuat dari bambu yang kami keringkan dengan atap seadanya.

Terlihat jelas ketegunan ustadz tersebut. Kami penduduk dusun kecil ini sering melihat ustadz beserta santri-santri belajar di tanah dengan alas seadanya, kadang juga di sawah, kadang juga di rumah warga.

Bagi kami hal itu tidak membuat masalah, karena dia sudah menolong anak-anak kami dengan memberikan pendidikan.

Lambat laun karena kerja kerasnya pak muji, pendidikan gedung pesantren di dusun tersebut. Pastinya tidak dengan gampang, bertahun-tahun dia menghabiskan waktunya untuk menolong dusun kami.
Sampai nama dusun kami dikenal dimana-mana. Perjuangan pak muji harus di akui jempol.

Pernah sekali mendengar pak muji mengajar,

"bagaimana santri-santri,  apakah kalian paham?"

"paham pak"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun