Mohon tunggu...
Santi Rica Anzazmoro
Santi Rica Anzazmoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keterpaduan Keseimbangan Benda-benda Lagit dengan Islam

13 Juni 2021   09:20 Diperbarui: 13 Juni 2021   09:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Al-Qur'an surat ar-Ra'd ayat 2 :

Artinya: "allah yang meninggikan langit tanpa tiang sebagaimana yang kalian lihat, kemudian Dia bersemayam diatas 'Arasy dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan makhluq-Nya, menjelaskan ayat-ayat-Nya supaya kalian meyakini pertemuan dengan Tuhan kamu" (Q.S. ar-Ra'd :2) 

            Dari ayat diatas allah menunjukkan beberapa fenomena alam allah menciptakan langit tinggi tanpa tiang atau penopang yang dapat dilihat oleh mata. Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dan Hasan langit mempunyai tiang tetapi tidak dapat dilihat. Makna umum ayat di atas Allah menciptakan dan meninggikan langit dengan menghubungkan antara bagian-bagian nya dan menjaga keseimbangannnya pada porosnya masing-masing tanpa tiang yang tidak terlihat karena tiang-tiang itu memang diciptakan Allah tak terlihat.

            Dari pespektif sains astronomi tiang yang tak terlihat itu seperti field forse yang bekerja sesuai hokum tertentu untuk menjaga kesembangan alam dan menjaga benda-benda langit pada porosnya serta menjaga dari kegelinciran diluar angkasa. Hal itu disebabkan karena benda benda langit bergerak dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya tolak untuk menjaga dan mencegah agar tidak jatuh.

Gaya gravitasi menarik benda-benda langit agar mendekatkan jarak sedangkan gaya tolak mendorong agar benda-benda langit menjauh. Agar benda-benda langit tersebut tidak jatuh dan saling menimpa maka benda-benda langit tersebut berputar pada porosnya, dan gaya gravitasi harus seimbang dengan gaya tolak.

Yasin ayat 40 :

Artinya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya"(Q.S. Yasin : 40)

            Dari ayat di atas memberikan isyarat kepada kita bahwa betapa teratur dan seimbangnya benda langit sehingga tidak akan terjadi benturan antara satu dengan yang lainnya. Menurut perhitungan jika suatu benda langit menyimpang sedikit saja dari orbitnya, maka akan mengakibatkan hancurnya sistem tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun