Mohon tunggu...
Santi Rahmawati
Santi Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - "Ikatlah ilmu dengan menuliskan dan menyebarkannya

Pengajar sekaligus pembelajar. Semoga bisa menjadi manusia yang bermanfaat untuk sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memori Handphone Sering Penuh? Datang Saja ke Service Center!

15 Januari 2023   13:20 Diperbarui: 21 Januari 2023   23:42 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash/bymuratdeniz 

Pengguna handphone 'low budget' tentu pernah mengalami permasalahan memori/ruang penyimpanan handphone penuh. Hal ini cukup menjengkelkan sebab memaksa kita untuk menghapus gambar-gambar hingga mengeliminasi beberapa aplikasi. 

Banyak cara yang biasa kita tempuh agar handphone tetap bisa digunakan, mulai dari menghapus file secara manual, memasang aplikasi pembersih, hingga yang paling 'sadis' adalah melakukan reset pabrik. Masalah bisa selesai untuk sementara waktu, namun biasanya tak berlangsung lama, peringatan memori penuh muncul lagi.

Melalui tulisan ini, saya ingin membagikan sedikit pengalaman pribadi terkait menangani masalah memori HP penuh. Barangkali bisa membantu siapa saja yang sedang mengalami kasus yang serupa.

Sebagai guru, permasalahan memori handphone penuh bagi saya pun tidak asing lagi. Sebelumnya,  selain rutin menghapus file secara manual, juga saya memasang aplikasi pembersih berbayar. Namun, tetap saja peringatan memori penuh masih sering mengganggu. Dan beberapa waktu yang lalu saya terpaksa melakukan reset pabrik pada handphone karena setiap kali ada pesan berupa gambar, gambar tersebut tidak dibuka karena tidak ada lagi ruang penyimpanan.

Meskipun sempat ragu karena mengkhawatirkan hilangnya file-file penting, tapi saya pikir tidak ada pilihan lain, factory reset (reset pabrik) adalah jalan terakhir. Setelah melakukan reset pabrik, awalnya HP saya baik-baik saja. Namun, hari demi hari handphone semakin lambat dalam membuka aplikasi, juga sering mengalami freezing hingga aplikasi menutup sendiri (forse close). Sampai di titik itu rasanya benar-benar merasa perlu 'lem biru' alias lempar-beli yang baru.

Hati maju mundur ingin membeli handphone baru, karena kondisi dompet membuat ragu. Hingga suatu hari terlintas pemikiran untuk membawa HP dengan brand ambasador Maudy Ayunda ini ke service center. Sebenarnya, ada sedikit keraguan untuk menghadap petugas service, takut keluhan saya disepelekan atau malah petugas menyarankan membeli yang baru, apalagi HP saya harga barunya hanya dua jutaan.

Tapi, ternyata prasangka buruk saya sama sekali tidak jadi kenyataan. Di kantor service center resmi, petugas service menerima keluhan saya dengan ramah. Ia memeriksa handphone saya, meminta data pribadi, kemudian mengatakan perlu waktu satu jam untuk melakukan instalasi software. Saya pun menyetujuinya.

Setelah proses perbaikan selesai dan saya kembali berhadapan dengan petugas, saya heran karena petugas menyerahkan handphone dengan kondisi bersih mulus bak handphone baru. Namun, setelah memeriksanya, saya meyakini bahwa handphone tersebut memang tidak salah orang.

Petugas kemudian menjelaskan bahwa handphone saya hanya diperbarui softwarenya. Mereka juga memberikan hadiah berupa penutup layar temper glass serta soft case baru untuk handphone saya. 

Handphone saya memang tidak pernah dibuka cover dan soft case nya sejak pertama dibeli. Jadi saat dipakaikan 'baju' baru, handphone saya sungguh terlihat mulus seperti handphone baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun