Mohon tunggu...
Nur Santi
Nur Santi Mohon Tunggu... -

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Makna Kepahlawanan di Era Milenial

9 November 2018   16:44 Diperbarui: 9 November 2018   18:35 2199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apabila ditilik maknanya secara etimologis, kata pahlawan berasal dari bahasa Sansekerta phala-wan, yang bermakna hasil atau buah.

Dari pengertian tersebut, pahlawan berarti seseorang yang memberikan pahala, buah dan hasil yang bisa nikmati untuk kepentingan orang banyak. Arti pahlawan dalam pengertian ini sangat luas dan memasukkan siapapun yang telah memberikan kontribusi yang berpengaruh untuk kepentingan orang banyak baik kontribusi fisik maupun pemikiran. Hasil yang bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan umat manusia.

Sedangkan menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2009, Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara. Atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Sebenarnya pahlawan tidak sebatas mereka yang masuk dalam kategori UU tersebut. Pembatasan arti pahlawan dengan UU tersebut memang untuk membatasi pemberian gelar pahlawan nasional. Namun, secara umum setiap warga negara yang telah memberikan bakti kepada masyarakat, bangsa dan negara dan umat manusia secara umum.

Pahlawan adalah mereka yang rela mengorbankan ego dan kepentingan pribadinya untuk mencapai tujuan mulia untuk kepentingan umum yang mulia. Kerelaan berkorban demi tujuan mulia tanpa pamrih adalah poin penting untuk disebut sebagai pahlawan. Tidak banyak orang yang berjiwa pahlawan. Karena menjadi pahlawan menuntut keberanian untuk menekan ego dan kepentingan pribadi dengan mengepankan kepentingan bersama.

Kondisi saat ini membutuhkan pahlawan-pahlawan baru yang kompatible dengan tantangan kekinian. Butuh pahlawan era kekinian yang mampu menjawab problematika bangsa dan umat yang terus berkembang. Ancaman yang merusak tatanan bangsa ini bukan lagi penjajahan secara fisik. Tantangan terbesar pahlawan era milenial adalah ancaman serangan mental dan ideologi yang merusak perdamaian bangsa.

Karenanya, bangsa ini butuh pahlawan dalam segala aspek yang mampu mengorbankan jiwa, raga dan pikiran untuk menjaga perdamaian bangsa ini. Tantangan di era milenial yang padat teknologi digital saat ini juga semakin kompleks. Narasi-narasi negatif mudah memecah belah persatuan bangsa. Setiap hari masyarakat disuguhi dengan konten yang tidak mendidik dan mudah menghasut.

Dalam konteks itu, butuh pahlawan-pahlawan milenial dari kalangan generasi muda untuk mendarmabaktikan tenaga dan pikirannya untuk melawan penjajahan narasi yang mencoba meruntuhkan NKRI. Perang narasi di dunia maya menjadi tantangan kekinian bagi para pahlawan milenial.

Makna kepahlawanan di era milenial harus dipahami sebagai suatu kemajuan cara berpikir, berucap dan bertindak dalam bentuk lain yang dilakukan oleh para pahlawan yang terdahulu.

Secara faktual, pahlawan milenial saat ini adalah bukanlah dengan mengangkat senjata, tetapi mereka yang memutus habis kebencian dengan sesama.

Disamping itu kepahlawanannya dapat diwujudkan melalui keberanian untuk melawan narasi-narasi kebencian, hasutan dan provokasi yang dapat memecahbelah persatuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun