Mohon tunggu...
santi diwyarthi
santi diwyarthi Mohon Tunggu... Dosen - Wanita adalah bunga, indahnya dunia, tiang penjaga damai dunia.....
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a wife, a mother, a worker....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ubud Writers and Readers Festival, 23-27 Oktober 2019

28 Oktober 2019   16:36 Diperbarui: 28 Oktober 2019   16:52 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpuluh tahun menggelar kegiatan Ubud Writers and Readers Festival, telah memperlihatkan sinergi berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Bukan berarti di dalamnya tidak terdapat pertarungan kekuasaan, pergulatan perjalanan panjang dari penyusunan perencanaan, operasional kegiatan yang menyita perhatian, serta evaluasi tindakan yang berulangkali dilakukan, agar dapat dijadikan pelajaran dan pengalaman mengurangi kegagalan atau kekecewaan berbagai pihak.

dokpri
dokpri
Tidak ada gading yang tidak retak, inilah perwujudan kolaborasi dunia seni dan budaya, harmoni di antara penguasa dan pengusaha, pencipta dan pemelihara seni itu sendiri, penerus serta penikmat seni yang akan menghadirkannya lagi, kembali dan kembali, dalam berbagai ruang dan waktu. 

Sehingga akan senantiasa lahir berjuta karya seni, ribuan kegiatan terkait budaya, tidak hanya Ubud Writers and Readers Festival, tidak hanya di Ubud, berwujud pencipta karya, pelestari budaya, pengembang budaya, pencinta dan penikmat budaya, penutur dan penjual budaya, yang mampu mengemas budaya sedemikian menarik, mengikuti selera jaman, tanpa mengabaikan spirit maupun taksu dari budaya itu sendiri.

dokpri
dokpri
Pembelajaran dan pengalaman sekian lama akan membuat berbagai pihak kian dewasa dan bijak dalam penyelenggaraan berbagai event selanjutnya. Bagaimana partisipasi masyarakat setempat dalam perencanaan awal harus didukung penuh oleh jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang baik dengan berbagai pihak. 

Kesiapan sumber daya manusia dalam melestarikan unsur-unsur budaya local genius wisdom, mengembangkan dengan selera kekinian yang disertai upaya mengemas berbagai paket menarik, banyaknya alternatif pilihan kegiatan tanpa mengurangi fokus dan makna dari kegiatan itu sendiri. 

Hal ini yang membuat Ubud Writers and Readers Festival mampu bertahan hingga tahun ke 16 dari kegiatan mereka, dan dengan tekad serta harapan masih akan terus berjalan hingga ber puluh tahun lamanya.

dokpri
dokpri
Dunia Baca Tulis tidak hanya terkait dengan puisi dan novel absurd belaka, di sekelilingnya juga terdapat budaya, kecanggihan teknologi, jejaring pemasaran dan penjualan, interaksi yang terjalin, pada kalangan wisatawan, generasi berbeda dengan arus genre bermacam pula, kajian sejarah sastra se kaliber dunia, wisata alam yang menaungi, pengenalan beragam topik bahasan sebagai pelampiasan hasrat dan semangat jiwa yang ingin tersalurkan. 

Maka, inilah implikasi Ubud Writers and Readers dalam hajatan yang melibatkan berpuluh negara, lebih dari 30 negara yang ada di dunia, baik penguasa maupun pengusaha negara tersebut, sastrawan, budayawan, ilmuwan, kaum teknokrat.

dokpri
dokpri
Seperti yang dikemukakan oleh Laksmi Pamuntjak sang koki dan juga penulis beberapa buku terkenal, yang akan berulang tahun ke 49 bulan Desember ini. Dia menyampaikan bahwa ajang diskusi seni dan budaya semacam ini akan membuat kita semakin terbuka, semakin termotivasi untuk berkarya secara kreatif, berpikir yang out of the box, siap terhadap kritikan orang lain.

dokpri
dokpri
Chef ternama, Bara Raoul Pattiradjawane (55 th), menjelaskan bahwa terdapat banyak konsep dan ide yang ada pada setiap buah karya manusia, entah itu makanan, filosofi yang terkandung di dalamnya. Berbagai daerah memiliki kearifan lokal masing-masing, setiap orang memiliki keunikan sendiri, dan disaat mereka bertemu, mungkin saja terjadi benturan, ketidakcocokan. 

Ubud Writers and Readers Festival ini mempertemukan banyak pihak dalam serangkaian diskusi berkepanjangan, dengan didukung berbagai riset yang memadai, membuka ruang pameran untuk berkarya dan menyajikan  produk masing-masing akan membawa kita semua pada beragam informasi terkini yang sifatnya lintas budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun