Mohon tunggu...
Santi Titik Lestari
Santi Titik Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Mari menulis!!

Menulis untuk mengawetkan ide dan berbagi ....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ketika Orangtua dan Anak Harus WFH Bersama

22 Maret 2020   23:50 Diperbarui: 22 Maret 2020   23:54 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski judul tulisan ini menyangkut wabah virus corona, tetapi penulis tidak akan mengupas tentang corona. Sudah begitu banyak tulisan seputar corona, mulai dari awal terjadinya, dampak yang ditimbulkan, sifat virus corona, hal-hal yang harus dilakukan/dihindari, sampai usaha-usaha dari para peneliti dalam mengatasi wabah ini. Karena sudah begitu banyak tulisan dan pastinya akan terus ada informasi-informasi terkini di seputarnya, maka penulis akan menulis dari sisi yang lain saja.

Berawal dari dinyatakannya Solo sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) akibat virus corona, maka Bapak Rudyatmoko, selaku walikota kota Surakarta, mengumumkan beberapa keputusan terkait penanggulangan wabah ini. Salah satu pengumuman tersebut adalah semua murid harus belajar di rumah, termasuk anak-anak TK. Pengumuman itu sontak menjadikan salah satu grup TK sekaligus day care heboh pada tengah malam. Saya yang waktu itu sedang membaca berita-berita melalui HP tiba-tiba mendapat notifikasi mengenai hasil keputusan itu, saya juga langsung lemas dan ikut panik. Kepanikan saya tentunya karena dua hal: adanya virus corona di Solo dan bagaimana dengan anak saya ketika saya bekerja.

Hampir semua orang tua menanyakan hal yang kurang lebih hampir sama:
"Bunda, day care libur juga nggak?"
"Bunda, apakah boleh penitipannya tidak libur?"
"Bunda, kalau orang tua dua-duanya masih kerja, gimana donk?"
"Bun, sekolahnya libur, penitipannya masih bisa 'kan'?"
....

Dari semua pertanyaan itu, hanya satu jawaban bunda, "Iya mama-papa, ayah-bunda, kakung-uti, anak-anak harus belajar di rumah dulu ya. Penitipan juga libur. Kami tidak boleh 'ngeyel', harus manut."

Dan, sekejab semuanya hening. Belum ada lagi yang merepons. Saya bisa membayangkan apa yang sedang terjadi. Setiap orang tua yang selama ini menitipkan anaknya di day care pasti sedang memegang dahi, berdiskusi, menelepon kerabat sana-sini, mengatur jadwal ini-itu hanya untuk mendapatkan solusi bagaimana biar bisa tetap bekerja dan anak tetap bisa terjaga.

Belajar bersikap arif dalam menerima keputusan.

Ketika Solo dinyatakan KLB Corona, hal ini memang sangat tidak menyenangkan bagi kita semua. Selain karena memang berarti kondisi sedang bahaya, aktivitas kita pun akan ikut terpengaruh juga. 

Orang tua yang anaknya bersekolah sekaligus ikut day care mau tidak mau memang harus cari solusi supaya anak bisa tetap dijaga dengan baik. 

Saya sebagai karyawan swasta, yang pada saat itu memang belum melakukan WFH (work from home), sempat ingin mengajukan diri sebagai "part timer" supaya bisa gantian dengan suami. Namun, itu pun terkendala karena beberapa jam kerja kami berbenturan.

Seorang teman ada yang akhirnya menitipkan anaknya ke rumah orang tuanya, setidaknya untuk sementara waktu ada yang menjaga ketika ditinggal kerja. 

Beberapa yang lain ada yang dibawa ke tempat kerja, kasihan juga sih sebenarnya, tetapi mau gimana lagi. Beberapa yang lainnya terpaksa mengambil izin dan cuti sementara untuk mengatasi hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun