Mohon tunggu...
Santi Titik Lestari
Santi Titik Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Mari menulis!!

Menulis untuk mengawetkan ide dan berbagi ....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menciptakan Budaya "Tidak Menyalahkan"

23 November 2019   12:56 Diperbarui: 23 November 2019   12:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Yang namanya berbuat salah tentu ada konsekuensinya. Meskipun kita berusaha untuk menciptakan budaya "tidak menyalahkan", bukan berarti kita bertoleransi terhadap kesalahan atau kegagalan itu sendiri. Kita harus memiliki toleransi yang benar. Jika rekan kerja kita berbuat kesalahan, kita memang punya tanggung jawab untuk menolongnya dengan cara yang benar supaya kesalahan itu tidak terjadi lagi dan rekan kerja kita tetap memiliki moral dan tanggung jawab dalam bekerja.

Namun, apabila suatu ketika kesalahan itu masih dilakukan lagi dan lagi, nah batasan toleransi harus diperhitungkan. Toleransi itu baik, tetapi juga harus ada batasannya. Jangan sampai toleransi malah membuat seseorang tidak mau belajar dari kesalahan dan tidak mau berubah menjadi lebih baik.

4. Tetap Pentingkan Relasi ketika Ada Masalah

Relasi itu penting. Tanpa relasi, kita akan mengalami kesulitan dalam bekerja, mencapai sesuatu, dan perkembangan aspek-aspek hidup lainnya akan menjadi lambat. Karena itu, ketika ada perselisihan, gesekan dalam bekerja, kegagalan dalam suatu proyek, kesalahan yang tidak disengaja, dan lain-lain, kita harus belajar mementingkan relasi. Memang tidak mudah, tetapi bisa diusahakan.

Sering kali, menjadi lebih mudah bagi kita untuk bisa berdamai dengan masalah atau situasi yang ruwet dengan cara memutuskan relasi dengan orang yang bersangkutan. Kita menganggap cara ini lebih membuat beban kita banyak berkurang karena kita tidak lagi memikirkan orangnya.

Memang sepertinya lebih baik dan menyenangkan bagi kita, tetapi secara rohani kita kurang bisa memenuhi tanggung jawab kita. Meski kesannya kita punya hak untuk memutuskan relasi karena kita merasa dirugikan atau disakiti, tetapi secara tidak langsung kita masih membudayakan "budaya menyalahkan". Karena itu, ketika kita berusaha untuk tetap mementingkan relasi dalam suatu kondisi yang tidak menyenangkan sekalipun, itu menjadi salah satu cara untuk menciptakan budaya "tidak menyalahkan". Bisa jadi kita tidak lagi bekerja bersama, tetapi relasi dengan rekan kerja kita tetap terjalin dan kita masih berkesempatan untuk menolongnya.

Mari kita mencoba dan terus berusaha ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun