Mohon tunggu...
Santi Kholifah
Santi Kholifah Mohon Tunggu... Guru - Saya sendiri

Nama ku Santi Kholifah, aku lahir di Sumedang. Aku lulusan Universitas Islam 45 Bekasi alumni tahun 2021. Kini aku berdomisili di Cakung Jakarta Timur. Kegiatan ku sehari layaknya kegiatan anak seumuranku yang baru saja lulus kuliah dalam artian saya seorang jobseeker. Semoga saya dimudahkan dalam misi pencarian kerja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Siswa Baru

9 Agustus 2022   09:17 Diperbarui: 9 Agustus 2022   09:21 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

Namaku Jihan Putri Wicaksana, aku tinggal di Bandung, tetapi saat itu ayahku dipindahkan tugas ke Jakarta. Karna status ayahku yang seorang PNS mengharuskan ia untuk pindah ke Jakarta. Ayah tidak bisa meninggalkan ibuku, aku dan satu adikku yang masih balita, jadi kami ikut ayah ke tempat barunya. Kebetulan saat itu aku kelas 1 SMA, terpaksa aku harus pindah sekolah.  

Disaat aku menjadi anak baru disalah satu sekolah swasta yang dekat dengan didaerah disekitaran rumah baruku, aku sama sekali tidak tau menau tentang seluk beluk sekolah tersebut. Mama yang kumintai tolong untuk menemaniku sehari saja, tidak bisa karena ia harus mengurus adikku yang usianya baru sekitar satu tahun. Ketika aku berjalan menyelusuri koridor sekolah, semua mata tertuju padaku. Mereka menatapku dengan pandangan sinis. Seperti manatap benda aneh yang baru saja jatuh dari langit.  Kuakui memang biasa tatapan seperti itu diberikan kepada murid baru apalagi aku siswa pindahan  jadi tatapan meraka kuabaikan dan terus berjalan santai menuju kelas baruku.

10.IPS.4 adalah kelas paling akhir disekolah ini dan mungkin mereka beranggapan aku tidak lulus tes masuk kekalas IPA atau kelas unggulan. Padahal pihak sekolah tidak membiarkanku untuk megikuti tes kelas IPA ku tarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan berharap fikiranku akan lebih tenang dan tidak memikirkan apapun yang tidak perlu ku fikirkan.

Perlahan aku memasuki kelas tersebut, aktifitas yang sebelumnya sedang berjalan   dikelas itu tiba-tiba saja hening  dengan masuknya aku kedalam kelas,  seolah aku telah membekukan suasana.Tidak lama datang seorang guru yang bernama ibu Tari, ia menyuruhku untuk memperkenalkan diri didepan semua murid kelas.

"Hayy teman-teman, perkenalkan namaku Jihan Putri Wicaksana, kalian bisa panggil aku Jihan atau Putri, aku siswa pindahan dari Bandung, aku tinggal tidak jauh dari sekolah ini dan aku mohon untuk kerjasamanya agar kita bisa lebih akrab, sebelumnya terimakasih".  Aku pun segera mengucapkan salam perkenalan. Setelahnya bu Tari menunjukan bangku kosong yang letaknya  berada dibaris ketiga paling belakang. Aku segera mengucapkan terimakasih padanya dan mulai berjalan menuju bangku tersebut. Saaat aku berjalan menuju bangku, beberapa dari mereka masih saja menatapku aneh. Namun aku tetap berusaha bersikap ramah pada mereka semua. Suasana hari pertama disekolah baru lumayan menyenangkan. Akhirnya teman sekelasku tidak lagi menatapku aneh setelah aku memperkenalkan dirisecara resmi didepan kelas.

"Hayy kenalin namaku Hany, senangberkenalan denganmu, nanti jam istirahat aku temenin kamu keliling yaa" sapa seorang gadis yang mengenalka dirinya bernamanya Hany padaku.

"Oooiyaa terimaksih banyak, aku juga senang berkenalan denganmu Hany". Ucapku padanya sambil kita saling berjabat tangan.  Akhirnya aku  mendapat teman baru, mananya Hani Ia gadis yang ramah, nada  bicaranya sopan, ia duduk di depanku, Ia juga cukup supel dalam bergaul. Seharian tadi aku diajak berkeliling dengannya, ia menunjukan semua tempat yang ada disekolah itu termasuk fasilitas, sarana prasarana dan ekstrakulikuler. Jadi aku bisa bersikap lebih friendly kepada siswa yang lain.

***

Layaknya kehidupan ada baik dan buruk  dan salah satu contohnya teman, ada teman yang baik dan ada teman yang kurang baik. Panggil saja Susan, si gadis dengan earphone yang selalu menempel didaun telinganya. Aku  melihatnya seperti gadis yang terlihat penyendiri tidak mau bergaul dengan siswa yang lain, tidak banyak bicara jika ada yang bertanya ia jawab seperlunya  jadi dia gadis yang simpel. Susan hanya sibuk dengan dunianya sendiri tanda melihat orang lain,  Ia duduk tepat disebelahku, wajahnya tidak menunjukan bahwa ia ingin berteman denganku, selalu saja cemberut didepanku.

"Han, aku mau tanya dehh Susan itu gimana sii orangnya? Aku tuu penasaran muka dia jutek banget ke aku, apa dia gk suka ke aku ya?" tanyaku pada Hany

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun