Pasangan ini terlihat mesra disebuah restoran, cowoknya muda kira-kira dua puluhan umurnya, atletis, hidung bangir kulitnya ‘glowing sun kissed’ senyumnya merekah membuat terpana aku siang itu.
Kulihat dia menyuapkan makanan ke wanita setengah baya, mungkin umurnya lebih empat puluh. Pakaiannya elegan, hidungnya juga mancung, kulitnya kuning langsat, rambutnya sebahu tergerai lurus rapih dan mengkilat.
Ah…pantas saja anaknya ganteng, kalau ibunya begitu bening pula pikirku. Kuperhatikan terus pasangan itu, lalu cowok keren itu mencium bibir ibu itu agak lama, hah…mataku membelalak. Iya…. mereka berciuman bukan cuma cium bibir sekilas .
Widih…apa-apaan ini? Masa iya ada anak berciuman dengan ibunya memangnya Odipus – ini pasti kekasihnya, aku berkesimpulan sambil tercengang melihat adegan tadi.
Hubungan asmara seperti cerita diatas sepertinya sedang menjadi sebuah ‘Tren’ sekarang ini. Sebut saja para artis Holywood seperti Susan Sarandon dan Tim Robbin, Julianne Moore dan Bart Freundlich, Madonna dan Guy Ritchie juga Demi Moore dan Ashton Kutcher. Sementara di Indonesia pasti dong teman-teman tahu kalau Yuni Shara dan Rafi Ahmad merupakan pasangan beda usia yang paling di sorot akhir-akhir ini, walaupun putus nyambung mewarnai hubungan mereka.
Rupanya ‘Emansipasi Wanita’ pun mempengaruhi pola pikir wanita untuk melakukan hubungan ini. Jika sejak jaman kerajaan Inggris, Eropa dan Asia membolehkan para raja memiliki selir dan ‘mistres’ di luar perkawinan resminya dengan sang Ratu juga banyak laki-laki berusia lanjut yang hobi wanita muda banyak di temui dalam kehidupan kita sehari-hari, maka apa salahnya jika wanita paruh baya pun berselera terhadap laki-laki muda yang unyu-unyu?
Pertanyaannya KOK BISA YA?
Ada beberapa alasan dari laki-laki muda itu sendiri maupun dari wanita paruh baya, yang membuat mereka memutuskan untuk menjalani hubungan asmara mereka seperti ini.
Laki-laki muda menghargai dan kagum terhadap wanita yang lebih berpengetahuan daripada wanita yang sangat membutuhkan keberadaan mereka setiap saat.
Laki-laki muda juga mencari wanita yang bisa mengarahkan tanpa memerintah atau menghakimi, menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama dan kepuasan sex yang di dapatkan sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
Tidak semua laki-laki siap berumah tangga, maka hubungan dengan wanita yang lebih tua mengurangi stress secara emosional.
Bagi wanita yang lebih tua  mereka berada dalam tahap menikmati kesenangan pribadi menjadi lebih fokus dari hanya sekedar kesenangan dalam perkawinan atau berhubungan sex supaya bisa bikin anak saja.
Tatanan masyarakat kitapun mulai bergeser dan tidak lagi menganggap hal yang tabu atau memalukan keluarga atau masyarakat banyak jika terjadi hubungan seperti ini.
Seperti dalam hubungan pada usia yang setara tentu saja ada beberapa faktor yang harus di perhatikan dan menjadi komitmen bersama supaya hubungan ini bisa langgeng. Tujuan akhir hubungan ini pun perlu dibicarakan di awal, supaya tidak terjadi perselisihan.
Kira-kira berapa sih perbedaan umur yang masih bisa dibilang ‘pantas’ untuk membina hubungan seperti ini?. Berapapun perbedaannya tidak menjadai masalah asal tidak melebihi rumusan berikut ini. Umur wanita itu dua kali lebih tua plus delapan tahun – nah..ini menjadi patokan umur maksimal para laki-laki muda menjalin kasih dengan wanita tua. Tapi  itu bukan rumusan baku hanya subyektif seperti terlihat menjadi ‘kurang etis’ dan kurang enak dipandang. Jika cinta sudah berbicara, panah asmara sudah melesat ke dalam hati  dan masing-masing individu itu saling jatuh cinta, apakah rumusan ini masih berlaku?
Yah…. Kita serahkan kembali kepada individu yang akan menjalaninya. Buat para wanita separuh baya (bukan yang berstatus menikah lho ya…..) yang ingin memutuskan menjalin hubungan seperti ini dan  naksir cowok muda unyu-unyu…..Siapa takut?
(Sumber: singlemindedwomen.com)
Campaign: Berbuat baiklah kepada para wanita di kehidupanmu.
Salam Rindu Dari Semak Belukar Afrika
