Mohon tunggu...
Reno Dwiheryana
Reno Dwiheryana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger/Content Creator

walau orang digaji gede sekalipun, kalau mentalnya serakah, bakalan korupsi juga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudahi Aksi Simpatik kepada Ahok

13 Mei 2017   13:25 Diperbarui: 13 Mei 2017   13:39 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vonis dua tahun kurungan penjara kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atas kasus penodaan agama berbuntut panjang, berbondong-bondong manusia dari beragam kalangan masyarakat di penjuru tanah air serentak melakukan aksi simpatik dengan tuntutan penangguhan penahanan baginya. Namun dari pandangan Penulis menilai aksi seperti itu tidak perlu dilakukan sebagaimana proses banding tim kuasa hukum Ahok sedang berlangsung.

Diantara alasan lain pengerahan massa secara serentak walau dinilai sebagai bentuk dukungan moril kepada yang bersangkutan (Ahok) tidaklah akan menyelesaikan permasalahan, dalam pengertian bahwasanya ada sistem berjalan bagaimana seseorang dapat sampai ditangguhkan penahanannya. Kemudian aksi simpatik rawan dipolitisir sebagai aksi untuk mempengaruhi proses hukum, tentunya jika hal tersebut membudaya alhasil aksi serupa bisa disalahgunakan dimana mereka yang terjerat kasus hukum meminta hak yang sama. Bagaimana mungkin hukum dapat berlangsung dengan baik bilamana selalu dihiasi dengan pihak yang tidak puas dan acapkali menentang.

Aksi simpatik rawan disusupi oleh aktor provokasi, dimana berupaya membuat chaos atau membenturkannya dengan pihak yang bertentangan maupun mempresentasikan sesuatu hal yang buruk kepada publik. Aksi simpatik ini pun kian memperlebar permasalahan dimana mengikutsertakan dunia luar ikut campur urusan internal di Indonesia, keadaan memungkinkan kian pelik apabila Pemerintah melalui Kementrian Luar Negeri tidak merespon segera hal ini. Kedaulatan negara patut dijaga jangan sampai pihak asing mendapat celah untuk mengganggu stabilitas dalam negeri.

Sebagai bagian dari rakyat Indonesia sepatutnya kita menghormati hukum yang berlaku, mengacu kepada hukum di dunia kiranya sulit untuk mempersepsikan mana putusan yang benar-benar adil tetapi sebagai manusia beragama kita yakin bahwa dunia ini hanyalah sementara dan keadilan akan ditegakkan sesudahnya. Kiranya aksi simpatik perlu segera disudahi, masih begitu banyak hal bermanfaat yang dapat dilakukan khususnya bagi warga Jakarta untuk bersumbangsih demi kemajuan Ibukota. Masih begitu banyak problematika bangsa yang perlu dibenahi dah dicari solusinya tak terkecuali soal tegaknya hukum dan keadilan di Indonesia. Masih banyak penghuni negeri ini yang membutuhkan perhatian, tak cuma Ahok seorang.

Apa yang Ahok alami dibalik itu semua biarlah berjalan sebagaimustinya dan kita ambil hikmahnya. Kembali dukungan moril tidak seharusnya dilakukan dengan mengerahkan massa. Semua pihak harus mampu menahan diri dan jangan menjadi "alat" yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu guna kepentingan golongan tertentu. Tokoh-tokoh di negeri ini harus mampu mengayomi masyarakat yang dilanda kegundahan, bukan malah memercik api memperkeruh masalah. Jaga kebhinekaan dan kedamaian dan jangan mudah dipecahbelah, rawat baik-baik persatuan dan keutuhan antar umat beragama. Demikian artikel Penulis, mohon maaf bilamana ada kekurangan dikarenakan kekurangan milik Penulis pribadi. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun